Sukses

Menhan RI dan Australia Bahas Isu Penyadapan di Jakarta

Menhan RI Purnomo Yusgiantoro mengaku telah menanyakan kepada Menhan Australia David Johnston soal penyadapan. Lalu apa jawabannya?

Penyadapan yang diduga dilakukan pemerintah Australia dan Amerika Serikat terhadap pemerintah Indonesia membuat geram sejumlah pihak. Banyak yang menilai, pemerintah Indonesia harus mengambil sikap tegas terkait aksi spionase tersebut.

Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro bertemu Menteri Pertahanan Australia David Johnston di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

"Tadi saya telah menanyakan isu penyadapan tersebut ke dia (David Johnston)," kata Purnomo usai pertemuan, Jumat (8/11/2013).

Lalu apa jawaban Menhan David? "Menhan Australia menegaskan komitmen negaranya untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia. Dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang telah disepakati dalam Lombok Treaty pada 13 November 2006," ujar Purnomo.

Purnomo menjelaskan, isu penyadapan itu telah dibahas pada level tinggi kedua negara. Yakni antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Australia. Namun tak diketahui pasti apa benar Australia menyadap RI atau tidak.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga sudah memanggil Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty demi meminta penjelasan terkait pemberitaan surat kabar Sydney Morning Herald soal dugaan adanya fasilitas penyadapan di Kedubes Australia di Jakarta.

Direktur Informasi dan Media Kemlu RI Siti Sofia menyatakan, apabila penyadapan benar terjadi, maka tindakan Australia itu sama sekali tak mencerminkan semangat hubungan bersahabat yang selama ini terjalin antara kedua negara dan tidak dapat diterima oleh Pemerintah Indonesia.

Sementara Dubes Australia Greg Moriarty, kala itu, mengungkapkan pertemuan dengan pejabat Kemlu RI berjalan lancar. Tapi ia menolak menjelaskan dialog tersebut secara detail. "Pertemuannya lancar. Kini saya harus pergi untuk melaporkan hasil pertemuan ke pemerintah kami," ujar Greg. (Riz/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini