Sukses

[VIDEO] Inikah Wajah Oknum Polisi Masa Kini?

Mulai dari konsumsi narkoba hingga menembak satpam dengan senjata dinasnya.

Sebagai oknum polisi yang kerap melindungi masyarakat, ternyata ada saja tingkah laku mereka yang tidak pantas dicontoh.  Mulai dari foto dengan pose porno, berbuat onar karena mabuk, menembak satpam, hingga pesta narkoba.

Seperti yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (8/11/2013), sebanyak 4 anggota Satuan Narkoba Polda Sumatra Utara digerebek Intel Kodim 0208 Asahan, di Batubara, Sumatera Utara, karena diduga tengah asyik berpesta narkoba.

Penggerebekan yang dilakukan sempat tertahan selama 4 jam karena keempatnya enggan keluar sampai Kapolres Batubara mendatangi lokasi.

Peristiwa serupa juga terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.  Anggota Polsek Tinggi Moncong, Aiptu AS, kedapatan tengah mengisap sabu bersama istri Kapolres Halmahera, Ek.

Dalam penggerebekan itu, Ek ditangkap bersama barang bukti berupa belasan kantong sabu sisa pakai. Sementara Aiptu AS melarikan diri.
 
Sementara di Wonogiri, Jawa Tengah dan Lampung, beredar foto tidak senonoh oknum polisi yang menunjukkan kemaluannya.

Foto pose syur oknum polwan yang menjadi asisten pribadi istri Kapolda Lampung disebarkan mantan kekasihnya yang sakit hati karena akan ditinggal menikah.  

Kasus serupa juga menimpa Kapolsek Wonogiri, MS. Dalam fotonya, kapolsek ini malah berpose menujukkan kemaluannya dengan seragam dinas. Kini, dirinya telah dinon-aktifkan dan terancam menerima sanksi berat atas perbuatannya.

Tingkah polisi yang terlibat keributan karena mabuk juga pernah terjadi di Majalengka, Jawa Barat. Dengan pakaian dinas lengkap, Brigadir Mochtar Toyib naik ke panggung pentas saat musik pesta pernikahan.

Akibatnya, dirinya dihukum dengan kurungan selama 21 hari dari sidang disiplin kepolisian.

Aksi semena-mena polisi yang terbaru adalah peristiwa penembakan satpam di Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu, 6 November lalu.

Anggota Brimob, Briptu Wawan menembak dada kiri satpam bernama Bachrudin. Tindakan arogansi itu dipicu hanya karena korban menolak saat diperintahkan untuk push-up.

Dengan berbagai kasus yang mencoreng wajah kepolisian ini, kini bagaimana Polri mengembalikan citra sebagai pelindung dan pengayom masyarakat? (Tys/Yus)



 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini