Sukses

3 Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Siapa saja mereka?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 3 tokoh.

Mereka adalah Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat dari Yogyakarta, Lambertus Nicodemus Palar dari Sulawesi Utara, dan Letjen TNI Purn TB Simatupang dari Sumatera.

“Acara penganugerahannya akan dilaksanakan pada hari Jumat (8/11) pukul 16.00 WIB," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di sela acara Bali Democracy Forum (BDF) di Denpasar, Bali, Kamis kemarin, seperti Liputan6.com kutip dari laman Setkab.go.id, Jumat (8/11/2013).

Sementara itu, Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial (Kemensos) Hartono Laras mengatakan, penetapan gelar pahlawan nasional itu berdasarkan usulan dari daerah asal ketiga tokoh itu. Rekomendasi itu kemudian dibahas oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat yang ada di Kementerian Sosial.

Setelah melakukan penelitian dan pengkajian secara mendalam, lanjut dia, maka Mensos mengusulkan kepada Presiden SBY melalui Dewan Gelar Tanda Kehormatan yang dikoordinasikan Menkopolhukam.

"Penganugerahan pahlawan nasional tersebut diberikan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan," jelas Hartono.

3 Pahlawan

Radjiman Wedyodiningrat lahir di Yogyakarta pada 21 April 1879 silam. Dia merupakan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia. Dialah Ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Tokoh lain, Lambertus Nicodemus Palar lahir pada 5 Juni 1900 di Rurukan, Tomohon, Sulawesi Utara. Ia juga tercatat pernah menduduki beberapa posisi diplomatik di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Terakhir, TB Simatupang. Pria kelahiran 28 Januari 1920 di Sidikalang, Sumatera Utara, ini merupakan tokoh militer Indonesia. Dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Simatupang turut berjuang melawan penjajahan Belanda. Dia kemudian diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang RI (1948-1949) dan kemudian dalam usia yang sangat muda ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang RI (1950-1954).

Pada tahun 1954-1959, Simatupang diangkat sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan RI. Namun dia kemudian akhirnya mengundurkan diri dari kemiliteran dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. (Ndy/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.