Sukses

Massa Buruh Desak Kapolri Copot Kapolres Bekasi

Kapolres Bekasi dinilai melakukan pembiaran kepada ormas bersenjata tajam yang melukai aksi buruh saat mogok nasional.

Massa buruh mendemo Mabes Polri mendesak Kapolri Jenderal Pol Sutarman mencopot Kapolres Bekasi. Kapolres Bekasi dinilai melakukan pembiaran kepada ormas bersenjata tajam yang melukai aksi buruh saat mogok nasional.

"Kalau tidak dicopot, paling tidak dipecat," kata Koordinator aksi, Nurdin Muhidin, dalam orasinya dari atas mobil komando di depan Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Dikatakan Nurdin, meski saat ini kondisi salah satu dari 3 buruh yang terluka sudah membaik, namun hal itu tidak membuat buruh berdiam. Buruh pun akan terus mendesak perilaku anggota polisi yang membiarkan insiden itu terjadi.

"Aksi kemarin itu ada indikasi orang-orang bayaran yang sifatnya mengintimidasi. Karena itu kami meminta Kapolri untuk turun tangan. Karena di Bekasi banyak penyimpangan, permainan ada skenario yang besar. Skenario itu sudah diatur jauh-jauh hari dari bos-bos pengusaha," kata dia.

Saat kejadian, lanjut Nurdin, polisi hanya dapat melihat kejadian antara ormas dan buruh itu tanpa memberi pencegahan. Buruh mengklaim pihaknya diserang ormas, bukan bentrokan,

"Proses penyerangan 2 kali oleh masa ormas. Pukul 09.30 WIB dan 14.30 WIB. Intinya kami diserang, bukan bentrok, tiba-tiba kami dihajar. Karena itu mohon Pak Sutarman memproses secara hukum. Hukuman harus dilakukan secepatnya dan ditegakkan," seru Nurdin disambut tepuk tangan para demonstran. Akibat bentrok itu, 8 buruh luka dan 18 motor rusak. (Ism/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini