Sukses

Polri Menyelidiki Penyerangan Mapolres Manggarai

Bentrokan antara warga dan polisi di Manggarai, NTT, berawal ketika ratusan orang dengan senjata tajam mendatangi Mapolres setempat. Mereka bermaksud membebaskan tujuh orang temannya yang ditangkap.

Liputan6.com, Jakarta: Markas Besar Polri mengirim tim khusus untuk menyelidiki insiden penyerangan Markas Kepolisian Resor Manggarai, Flores, Nusatenggara Timur, Rabu (10/3). Akibat insiden itu, empat warga tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka. "Polri sudah membentuk tim khusus dan langsung diberangkatkan ke lokasi kejadian," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Basyir Ahmad Barmawi.

Basyir menjelaskan, bentrokan antara warga dan polisi di Manggarai berawal ketika sekitar 400 warga dengan senjata tajam mendatangi Mapolres setempat. Mereka bermaksud membebaskan tujuh orang temannya yang ditangkap polisi hutan di kawasan hutan lindung di Desa Rendenao. Tujuh orang itu dianggap melanggar ketentuan Pemerintah Provinsi NTT yang melarang warga untuk memanfaatkan hutan lindung.

Seperti diberitakan, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Manggarai Inspektur Satu Polisi Timbul Siregar mengatakan, polisi terpaksa melepaskan tembakan karena situasi sudah tak terkendali [baca: Polres Manggarai Flores Diserang, Empat Warga Tewas]. Namun, saat ini, situasi ibu kota Kabupaten Manggarai relatif terkendali. Polisi setempat sudah mendapat tambahan bantuan satu kompi pasukan Brigade Mobil dari Kepolisian Daerah NTT.(ULF/Aldi Yarman dan Gatot Budi Santoso)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.