Sukses

LSI: Elektabilitas Terus Merosot, Demokrat Sulit Bersaing

Partai Demokrat dinilai akan susah bersaing dalam mendapatkan tiket pencapresan 2014 mendatang.

Partai Demokrat dinilai akan susah bersaing dalam mendapatkan tiket pencapresan 2014 mendatang lantaran hal negatif yang terus menggerogoti partai berlambang Mercy ini. Demikian hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan sebagai partai besar, Demokrat masih sangat diperhitungkan. Namun dengan elektabilitas yang terus menurun, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini akan mungkin tersalip oleh partai poros tengah.

"Posisi Elektabiltas partai Demokrat memang masih di posisi 3 di bawah Golkar dan PDI Perjuangan. Namun dengan elektabilitas yang terus menurun sejak tahun 2011 lalu itu sangat membuat Demokrat susah bersaing," kata Ardian di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (3/11/2013).

Dia menambahkan, elektabilitas Demokrat itu akan semakin menurun apabila nama-nama petingginya kembali tersangkut kasus tindak pidana korupsi. Sangat membahayakan posisi Demokrat.

"Rekam jejak para petinggi Demokrat yang tersangkut kasus korupsi tentu akan menjadi hal negatif di masyarakat. Kasus korupsi inilah sebagai faktor kenapa elektabilitas Demokrat semakin menurun," terang Ardian.

Lebih lanjut, faktor eksternal pun turut menjadi penyumbang kelemahan Partai Demokrat. Salah satunya karena calon presiden peserta konvensi di Partai Demokrat sama sekali tidak memiliki dukungan penuh dan pamornya kurang kuat.

"Sehingga menyebabkan tren elektabilitas partai merosot," pungkas Ardian.

Survei yang dilakukan LSI sendiri menggunakan metode sampling multi stage random sampling dari tanggal 12 September hingga 5 Oktober 2013 dengan jumlah responden 1.200 orang di 33 provinsi.

Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error sebesar +/-2,9%. Survei sendiri dilengkapi dengan riset kuantitatif (FGD, Indepth dab analisis media). (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini