Sukses

UMP Diketok Tanpa Perwakilan Buruh, Jokowi: Sudah Risiko Diprotes

Jokowi tidak mempermasalahkan absennya buruh. Meski dalam 2 kali rapat sebelumnya, perwakilan buruh juga tidak hadir.

Ketigakalinya, perwakilan buruh tidak menghadiri rapat Dewan Pengupahan yang akhirnya memutuskan Upah Minimum Provinsi DKI senilai Rp 2,4 juta. Bagi Jokowi, ketidakhadiran buruh tidak menjadi masalah. 

"Ya nggak apa-apa. Tahun lalu dari unsur pengusaha yang tidak hadir, sekarang dari serikat pekerjanya. Ya diprotes sudah risiko. Tahun lalu juga begitu," kata Gubernur DKI bernama lengkap Joko Widodo ini di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (1/11/2013).

Jokowi tidak mempermasalahkan absennya buruh. Meski dalam 2 kali rapat sebelumnya, perwakilan buruh juga tidak hadir. Jika pada akhirnya keputusan tersebut menimbulkan polemik, Jokowi mengatakan hal tersebut sudah menjadi risiko.

Akibat tidak adanya perwakilan buruh yang hadir, rekomendasi yang dikeluarkan dari rapat Dewan Pengupahan hanya ada 2. Semestinya, ada 3 rekomendasi yang dihasilkan.

"Tapi karena dari serikat pekerja nggak hadir dalam rapat itu. Di situ nggak ada usulan dari serikat pekerja," ujar Jokowi.

Dewan Pengupahan memberi rekomendasi besaran UMP, yaitu dari unsur pengusaha merekomendasikan UMP 2014 senilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Rp 2.299.860,33. Kemudian, dari unsur Pemprov DKI sebesar Rp 2.441.301,74.

"Dewan Pengupahan memberikan rekomendasi pada gubernur. Sudah di meja Pak Gubernur malam ini. Penetapan insya Allah 1 November besok bisa ditetapkan," ujarnya Kadisnaker DKI Jakarta Priyono, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis 31 Oktober kemarin.

Rekomendasi itu, menurut dia, diambil berdasarkan formula KHL tahun 2013, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata tahun 2013-2014 sebesar 6,15 persen.

Mengenai unsur buruh yang tidak turut andil dalam rapat penentuan UMP oleh Dewan Pengupahan, ia mengatakan telah memberikan 2 kali kesempatan. Namun, ternyata 7 perwakilan buruh/pekerja memutuskan tidak hadir dalam rapat yang digelar selama hampir 5 jam disertai skorsing itu. (Riz/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini