Sukses

Kiai Khos Mendukung PKB dan Gus Dur

Hal itu telah ditegaskan dalam rapat sekitar 300-an kiai NU di Jawa Tengah. Pertemuan itu diadakan menyusul kian gencarnya gerilya calon presiden dan pemimpin parpol ke kantong-kantong NU.

Liputan6.com, Magelang: Lebih dari 300-an ulama, kiai, dan pengasuh pondok pesantren se-Jawa Tengah mengadakan pertemuan. Langkah politis itu dilakukan menyusul makin gencarnya gerilya calon presiden dan pemimpin parpol ke kantong-kantong Nahdlatul Ulama di Jateng. Dalam pertemuan di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (3/2) itu disepakati bahwa Kiai Khos tetap mendukung Partai Kebangkitan Bangsa dengan menjagokan Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai calon presiden.

Para ulama, kiai, dan pengasuh pondok pesantren yang hadir berasal dari kubu Kiai Khos Jateng. Di antaranya seperti K.H. Muhaiminan Gunardo, K.H. Abdurahman Chudori, K.H. Wahid Yuhdi, K.H. Kastolani, serta ketua Pengurus Wilayah NU Jateng, Moch Adnad. Dalam pertemuan ini, para kiai sepakat pemilihan umum harus berjalan aman dan tertib. "Tugas utama kiai adalah menciptakan ketenteraman," tegas Abdurahman Chudori, asal Magelang. Dengan begitu, mereka menyatakan tetap mendukung PKB sebagai partai yang dilahirkan para kiai, karena memperjuangkan kepentingan warga NU. Para peserta rapat juga sepakat untuk mensosialisasikan hasil pertemuan kepada para santri di daerah masing-masing.

Langkah yang diambil Kiai Khos Jateng itu berseberangan dengan Ketua Umum Pengurus Besar NU Hasyim Muzadi. Hasyim sepertinya lebih condong menggandeng Partai Keadilan Sejahtera yang memasukkan dirinya sebagai capres dari PKS dibanding PKB. Buktinya Senin silam Hasyim menggandeng PKS untuk menciptakan suasana kondusif di Tanah Air [baca: Hasyim Muzadi Bertemu Massa PKS Semarang].

Tidak aneh jika Kiai Khos kalang kabut merapatkan barisan. Pasalnya kantung-kantung NU memang banyak dikunjungi capres untuk mencari dukungan. Tercatat Wiranto, Amien Rais, dan Siti Hardiyanti Rukmana telah berkunjung ke basis NU di Jateng. Terakhir anak mantan Presiden Soeharto itu mencoba mendulang suara dari NU [baca: Kali ini Tutut Mengunjungi Pesantren Nahdlatul Ulama].(YAN/Teguh Hadi Prayitno dan Kukuh Ary Wibowo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.