Sukses

[VIDEO] Parlemen Uni Eropa Kecam Program Mata-mata AS

Parlemen Uni Eropa menuntut bertemu dengan para pejabat Washington termasuk bertemu pejabat NSA untuk membahasnya.

Kecaman keras terus mengalir kepada Amerika Serikat terkait program mata-mata yang juga diarahkan kepada negara sekutunya di Eropa. Parlemen Uni Eropa pun mengutuk tindakan Washington yang disebut mematai-matai sesama kawan tersebut.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Kamis (31/10/2013), program mata-mata NSA, Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, telah membuat berang sekutu Washington. Jerman menuntut Gedung Putih menjelaskan aktivitas mata-matanya terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel. Dalam dokumen terbaru yang dibocorkan mantan kontraktor NSA, Edward Snowden menyebut Washington telah mematai-mati percakapan telepon Merkel selama 10 tahun lebih.

Dalam dokumen sebelumnya yang dibocorkan ke media Prancis, NSA juga melakukan mata-mata terhadap warga Prancis diantaranya para diplomat Prancis.

Parlemen Uni Eropa pun mengutuk keras tindakan Washington yang disebut `memata-matai sesama kawan`. Mereka pun berangkat ke AS untuk bertemu dengan para pejabat Washington termasuk pejabat NSA untuk membahas masalah itu.

Menanggapi kecaman yang mengalir, Gedung Putih tak menampik aktivitas mata-mata AS sudah melangkah terlalu jauh. Mereka menegaskan komitmennya untuk memperbaiki hubungan AS Eropa di masa mendatang. Sementara pihak NSA berdalih kegiatan mereka berada dalam payung hukum.

Kasus aktivitas mata-mata AS nmencuat Juni lalu sejak pertamakali dokumen Snowden bocor ke publik. laporan media Prancis, Italia, Jerman dan Spanyol menyebutkan NSA mengumpulkan data-data intelejen dengan melakukan penyadapan terhadap jalur komunikasi elektronik diantaranya telepon dan surat eletronik atau email. Dokumen Snowden yang bocor ke media juga menyebutkan NSA telah menyadap email Presiden Brazil Dilma Rouseff dan telepon mantan Presiden Meksiko Felipe Calderon saat masih berkuasa. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.