Sukses

Bajak Laut Somalia: Sangar, Keji ... Tapi Takut Britney Spears!

Angkatan Laut Inggris punya 'senjata rahasia' unik tapi jitu lawan perompak: menyetel lagu-lagu Britney Spears dengan volume paling keras.

Perairan lepas pantai Somalia masih 'angker' buat para pelaut. Perompak bisa muncul tiba-tiba, memanggul senapan mesin, dan berbekal granat. Kapal-kapal bisnis atau kargo milik para saudagar diicar dan dihadang.

Lalu, muatan dikuras -- meski bukan itu tujuan utama mereka. Para perompak lebih senang menjadikan kapal dan awaknya sandera, demi uang tebusan yang nilainya tak main-main. Jay Bahadur, penulis buku 'Pirates of Somalia' mengungkap, ransum yang dituntut para bajak laut bisa mencapai puluhan juta dolar.

Sejumlah operasi militer dilakukan untuk menumpas mereka, atau setidaknya mencegah aksi para perompak. Dan Angkatan Laut Inggris punya 'senjata rahasia' unik tapi jitu: menyetel lagu-lagu Britney Spears dengan volume paling keras. Cara itu ternyata efektif untuk menakut-nakuti para perompak.

Lho, apa yang membuat Britney Spears yang seksi begitu menakutkan bagi para bajak laut?

Ternyata tak ada hubungannya dengan sosok penyanyi pop itu. Menurut perwira AL Inggris, Rachel Owens, itu lebih karena antipati para perompak terhadap budaya Barat.

"Mereka tak tahan dengan budaya Barat atau musiknya. Membuat lagu-lagu Britney sempurna untuk dimainkan," kata dia seperti dimuat Daily Mail, 29 Oktober 2013.

Rachel, yang bertugas di supertanker di lepas pantai timur Afrika menambahkan, lagu-lagu seperti "Baby One More Time" dan "Oops! I Did It Again" ampuh untuk mencegah aksi pembajakan dan penculikan.

"Lagu-lagu Britney dipilih oleh tim karena diduga itu yang paling dibenci bajak laut," kata Rachel.  

Kapal-kapal di wilayah tersebut sering menjadi incaran para perompak. Salah satu kasus yang mengemuka terjadi pda 2009, ketika kapal kontainer seberat 17.000 ton milik Maersk Line dibajak oleh perompak Somalia, 20 krunya ditawan, saat berlayar dari Salalah, Oman menuju Pelabuhan Mombassa, Kenya lewat Djibouti.

Pada 2011, ada 176 serangan kapal oleh geng asal Tanduk Afrika. Yang teranyar terjadi Kamis pekan lalu, para bandit menyerang kapal penyuplai minyak di lepas pantai Nigeria dan menculik kapten serta juru mesinnya.

Karena menganggap keberadaan para bajak laut sebagai ancaman, Angkatan Laut Inggris mengerahkan 1.500 pelaut di 14 kapal perang untuk menggelar patroli di perairan.  

Rachel Owens, yang bertugas memandu kapal melalui perairan rawan mengatakan, pengeras suara diarahkan ke arah para perompak, agar tak mengganggu kru.

"Cara ini efektif, kami jarang merasa perlu mengeluarkan tembakan," kata perempuan 34 tahun asal Gartmore itu. "Sekali dikejutkan Britney, mereka langsung tunggang langgang."

Sementara, Steven Jones dari Asosiasi Keamanan untuk Industri Maritim mengatakan, "para perompak akan melakukan apa saja untuk menghindari musik itu," kata dia.

Sejauh ini belum ada komentar dari Britney soal 'keampuhan' musik dan suaranya itu.

Pembajakan Turun

Britney mungkin salah satu alasan angka pembajakan di lepas pantai Somalia dan sekitarnya turun tahun ini.

Seperti Liputan6.com kutip dari New York Post, pada semester pertama tahun 2013, hanya ada serangan bajak laut Somalia. Demikian data International Maritime Bureau (IMB).

Sementara itu, perairan Indonesia telah mengalami lebih dari 50 persen lonjakan serangan bajak laut pada periode yang sama. Dari 48 serangan yang dilaporkan, 43 melibatkan aksi perompak menaiki kapal dan menyerang kru, kata IMB.

Juga telah terjadi lonjakan pembajakan di lepas pantai Afrika barat, dengan serangkaian serangan kekerasan tahun ini. Dalam insiden terbaru, perompak menyerang sebuah kapal komersial di dekat pantai Nigeria dan menculik dua pelaut AS pekan lalu.

Foya-foya Ala Bajak Laut

Menjadi perompak adalah lapangan kerja baru bagi para generasi muda Somalia.  Sekaligus jalan pintas menuju hidup mewah bergelimang harta.  

Inilah gaya hidup perompak Somalia: rumah besar, mobil keren, perempuan cantik, dan narkotika -- yang dikecam baik tokoh agama maupun penduduk desa.

Uang pun mengubah wajah Somalia. Sebuah jalan beraspal membelah kota Bossaso, hotel-hotel baru, dan bangunan anyar berbaris di pinggir-pinggirnya. Mobil SUV dan kendaraan mewah buatan Asia lalu lalang di jalanan. Lagu Amerika, Somalia, dan India menderu dari tape mobil.

Sistem kredit baru berlaku, para bajak laut tak perlu membayar tunai jika membeli barang. Mereka dibolehkan mengambil barang secara kredit, dengan harga tinggi, dan melunasi utang mereka jika uang tebusan sudah di tangan. Tak ada lagi adu ngotot tawar menawar harga, para pedagang ketiban untung karena banyak orang tak mau diberi uang kembalian.

Sistem perkawinan juga telah dipengaruhi oleh bajak laut dengan kantong tebal. Ratusan mobil mengawal pengantin ke lokasi resepsi, rumah pengantin baru penuh sesak dengan perabot mahal, dan mempelai wanita memakai perhiasan emas mahal. Ribuan dolar dibayarkan kepada keluarga pengantin sebagai mas kawin.

Kata dia, kebanyakan bajak laut punya tiga atau lebih istri. jumlah mereka tergantung pada jumlah jarahan. Menikahi bajak laut telah menjadi mimpi bagi sebagian besar perempuan lokal.

Para bajak laut menikmati kenyamanan tidak dapat diakses warga Harardhere lain. Rumah-rumah mereka adalah satu dari segelintir tempat tinggal yang dialiri listrik, menggunakan generator yang dicuri dari kapal.

"Wanita membutuhkan cinta dan uang, dan bajak laut punya uang, dan mereka menunjukkan cinta mereka," kata Khabibo Salad, istri seorang bajak laut seperti dimuat Al Jazeera. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini