Sukses

250 Aktivis Pemuda DIY Satukan Visi di Hari Sumpah Pemuda

Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, 250 aktivis dari berbagai kampus di DIY berkumpul menyatukan visi demi masa depan.

Citizen6, Yogyakarta: Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, sekitar 250 aktivis dari berbagai kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Jawa Tengah berkumpul untuk menyatukan visi dan merumuskan langkah bersama demi masa depan pemuda.

Dalam acara yang berlangsung di gedung Balai Utari, Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta. Minggu 27 Oktober 2013 kemarin, para aktivis berkumpul daam agenda Musyawarah Besar Aktivis Mahasiswi Muslimah DIY-Jateng yang bertajuk "Pemuda Merajut Masa Depan Gemilang Dengan Khilafah". Agenda ini diinisiasi oleh Muslimah HTI Chapter Kampus DIY - Jateng.  

Acara diawali dengan keynote speech oleh oleh Bapak Nopriadi Hermani, salah satu staf pengajar di Jurusan Fisika Teknik, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Ia menyampaikan saat ini negara sedang mangalami krisis multidimensi, bahkan saat ini kita sedang berada di era 'negara gagal'. Ditambah lagi kondisi pemuda yang mengalami krisis idealisme dan kepemimpinan. Hanya saja hal tersebut kurang disadari oleh para pemuda, termasuk di dalamnya adalah para aktivis mahasiswa. Oleh karena itu, pemuda harus mampu berkontribusi dalam melakukan aktivitas perubahan besar, bukan perubahan parsial.

Para peserta sangat antusias mengikuti acara. Hal ini tampak dari semangat mereka ketika memasuki sidang pleno. Dalam sidang, para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok diskusi, yang didampingi oleh tim pemandu, untuk mendiskusikan dan mengupas tuntas arah pemberdayaan pemuda dalam sistem Negara saat ini.

Memasuki sesi talkshow, para peserta kembali menyimak pemaparan para pemateri. Pemateri pertama yaitu Meti Astuti selaku Dosen STEI Hamfara. Ia menyoroti pemuda yang memiliki potensi besar bagi perubahan dunia ke arah yang lebih baik, terkerdilkan dengan kebijakan pemerintah yang mengarahkan pemuda hanya ke arah ekonomi (entrepreneurship).

Pembicara selanjutnya, Eksi Insania Achmad, selaku DPP Muslimah HTI. Ia menyampaikan standard sesosok pemuda dikatakan gemilang adalah sosok yang istimewa, memiliki sikap dan perilaku yang baik dan terpuji,  sosok yang menonjol, mampu menyumbangkan sesuatu untuk orang lain, terlebih untuk negara dan bangsanya, serta berkontribusi untuk menjadikan dunia lebih baik.

"Sosok tersebut hanya bisa diwujudkan dengan sistem Islam, yaitu sisten Khilafah yang unik dan mampu melahirkan sosok pemuda intelek, sekaligus faqih fiddin," lanjutnya.

Sambutan para peserta sangat positif terhadap pemaparan kedua pemateri. Antusiame mereka tampak dari banyaknya peserta yang  mengajukan pertanyaan. Salah satunya adalah pertanyaan tentang peran mereka sebagai pemuda dan aktivis muslimah, kontribusi riil apa yang bisa diberikan untuk mewujudkan negara, bahkan dunia ke arah yang lebih baik. (Ummu Asya/mar)

Ummu Asya adalah pewarta warga.

Mulai 16 Oktober-1 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "6 Alasan Aku Cinta Indonesia". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini