Sukses

Bocah 13 Tahun Diperkosa dan Dikubur Hidup-hidup

Saat kejadian, si gadis sedang dalam perjalanan untuk mengaji belajar ilmu Alquran.

Nasib nahas menimpa seorang bocah perempuan berusia 13 tahun di Pakistan. Ia diperkosa oleh 2 pria lalu dikubur hidup-hidup. Bocah malang tak berdosa itu masih hidup.

Seperti dimuat Outlook India, Selasa (29/10/2013), peristiwa kelam itu terjadi di sebuah desa di Distrik Toba Tek Singh, Provinsi Punjab, Pakistan, pada Sabtu 26 Oktober pekan lalu.

Saat itu, si bocah sedang dalam perjalanan untuk mengaji belajar ilmu Alquran. 2 Pria tiba-tiba menghampiri dan menyerang gadis tersebut.

Kedua lelaki bejat itu kemudian membawa si gadis ke padang rumput. Bocah itu lalu diperkosa dan dikubur hidup-hidup. Setelah yakin bahwa bocah tersebut sudah tewas, 2 pria tersebut pergi.

Keajaiban terjadi. Bocah itu masih hidup di dalam tanah. Ia mencoba bangkit keluar dan berteriak minta tolong. Untung saja, ada orang yang melintas dan menolongnya. Perempuan cilik itu pun selamat dan pulang ke rumahnya.

Ayah korban, Siddique Mughal langsung melaporkan kasus ini ke polisi. Namun kepolisian enggan mengurus kasus ini. Tak diketahui kenapa penyebabnya. Akhirnya kejaksaan turun tangan dan memerintahkan pejabat pemerintah untuk memburu 2 pelaku.

Sama seperti di India, pemerkosaan juga marak di Pakistan. Beberapa orang di negara tersebut meyakini mitos bahwa seseorang yang positif terjangkit penyakit HIV bisa sembuh setelah melakukan hubungan seksual dengan gadis perawan.

Berdasarkan data Badan Pemerhati Anak-anak Sanihl, pemerkosaan terhadap gadis di bawah umur di Pakistan meningkat, dari 668 kasus pada tahun 2002 menjadi 2.788 kasus pada 2012.

"Menurut kami jumlah ini hanya sebagian kecil sejumlah kasus yang ada," kata Direktur Sanihl, Manizeh Bano kepada International Business Times yang dimuat News.com.au. (Riz/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.