Sukses

Ridwan Saidi: Saya Curiga Jokowi Percaya Monyet Bawa Sial

"Saya curiga Jokowi ini punya kepercayaan monyet itu bikin sial dirinya> Dia kan kejawen," kata Ridwan Saidi.

Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi membebaskan Ibukota dari  tukang topeng monyet menuai pro dan kontra. Budayawan Betawi Ridwan Saidi menilai kebijakan Jokowi untuk menyingkirkan topeng monyet di Ibukota karena sang Gubernur punya kepercayaan jika monyet bisa membawa sial.

"Saya curiga Jokowi ini punya kepercayaan monyet itu bikin sial dirinya, jadi bawa sial. Ada kultur Jawa, dia kan kejawen, ya saya khawatir itu motivasi dia nyingkirin monyet," kata Ridwan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Seharusnya, lanjut Ridwan, Jokowi tak perlu melarang keberadaan topeng monyet di Jakarta. Karena hal itu justru menutup rejeki orang lain yang mencari nafkah di Ibukota. Apalagi, dasar hukum untuk melarang orang mencari nafkah seperti itu di Jakarta tidak ada.

"Tindakan itu lebih kepada kebijaksanaan emosional saja karena tidak diperhitungkan dengan masak, tidak akan efektif," tutur mantan politisi PPP itu.

Ridwan menambahkan, kebijakan serupa pernah dilakukan Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Hasilnya, kebijakan tersebut gagal bertahan lama. Kebijakan yang dilakukan Jokowi, tidak efektif karena jumlah monyet yang ditangkap hanya belasan. Padahal dalam hitungannya ada sekitar 350 monyet yang saat ini dipekerjakan sebagai topeng monyet.

"Orang cari makan halal ngapain sih diganggu? Saya heran, ikan lumba-lumba sering nyundul bola enggak ditertibkan. Nggak adil! Katanya penyayang binatang," tukas Saidi.

Sementara itu, Pemprov DKI terus menggelar razia terhadap monyet di sejumlah tempat di Jakarta. Sebanyak 5 ekor monyet terjaring dalam operasi penertiban topeng monyet di Jakarta Utara. Operasi ini dilakukan dalam rangka gerakan Jakarta bebas topeng monyet pada 2014. Selanjut monyet itu akan dipindahkan ke margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Adi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini