Sukses

Penyadapan Kanselir Jerman: Terkuak, `Unit Rahasia` di Kedubes AS

Special Collection Services ada di 80 lokasi di seluruh dunia, 19 di antaranya di kota-kota di Eropa.

Hubungan Amerika Serikat dengan para sekutunya diwarnai ketegangan baru-baru ini, menyusul dugaan penyadapan sejumlah tokoh, khususnya Kanselir Jerman Angela Merkel. AS bahkan diduga telah menyadap ponsel milik Merkel sejak 2002, demikian dilaporkan media Jerman, Der Spiegel.

Der Spiegel mengklaim melihat dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional AS (NSA) yang menunjukkan nomor ponsel Bu Kanselir ada dalam daftar target dari 2002 -- bahkan sebelum Merkel menjadi orang nomor satu di pemerintahan Jerman.

Namun, dalam dokumen tersebut tak jelas disebutkan, apakah pemantauan terhadap ponsel Merkel termasuk merekam pembicaraannya atau hanya mencatat kontak yang berkomunikasi dengannya.

Laporan lain juga menyebut, Obama telah diberi tahu soal penyadapan tersebut pada 2010.

Jerman akan mengimkan petinggi intelijennya ke Washington untuk 'mendorong' investigasi atas dugaan mata-mata, yang menimbulkan kemarahan di negara tersebut.

Merkel bahkan telah menelepon langsung Obama, saat kali pertama ia mendengar soal dugaan penyadapan ponselnya. Reaksi Obama saat itu, meminta maaf pada Merkel, mengaku tak tahu hal ikhwal pemantauan itu, dan jika benar, berjanji akan menghentikannya.

Namun, seperti dimuat Bild, sumber mengatakan, Kepala NSA Keith Alexander telah memberi tahu soal pengawasan Merkel pada 2010. "Namun Obama tak menghentikan operasi tersebut dan memutuskan untuk meneruskanya," demikian keterangan sumber NSA seperti dimuat BBC, 27 Oktober 2013.

Nomor Merkel bahkan masih ada dalam daftar pengawasan pada 2013.

Dokumen-dokumen yang dilihat Der Spiegel memberikan rincian lebih lanjut aktivitas NSA. Sebuah unit yang dinamakan Special Collection Services, yang berada di lantai empat Kedubes AS di Pariser Platz, Berlin, bertanggung jawab untuk memantau komunikasi dari kompleks pemerintahan Jerman, termasuk nomor Bu Merkel.

Unit serupa juga ada di 80 lokasi di seluruh dunia, 19 di antaranya di kota-kota di Eropa. "Jika keberadaan stasiun penyadapan di Kedubes AS diketahui, bakal mengakibatkan 'kerusakan parah' bagi hubungan AS dan pemerintahan luar negeri," demikian diungkap dalam dokumen yang didapat Der Spiegel.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Hans-Peter Friedrich tak kalah meradang. Ia menyebut, jika benar terjadi praktik penyadapan AS di Jerman, itu adalah pelanggaran berat.

"Jika AS menyadap panggilan telepon di Jerman, mereka telah melanggar hukum dan kedaulatan Jerman," kata dia kepada Bild am Sonntag.

Warga AS Demo

Tuduhan dari Jerman menambah daftar 'dosa' NSA yang sebelumnya juga dituding memata-matai sejumlah petinggi Brasil dan Meksiko, juga menyadap lebih dari 70 juta nomor warga Prancis.

Tak hanya membuat Jerman dan sejumlah negara lain marah, publik AS juga memrotes program mata-mata NSA. Ribuan orang berbaris ke Gedung Capitol -- kompleks parlemen, menuntut pembatasan pengawasan intelijen.

Sebagian bahkan mengusung poster yang mendukung mantan kontraktor intelijen yang kini jadi buron, Edward Snowden -- yang menguak aktivitas NSA. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.