Sukses

Dishub Gelar Rekayasa Lalu Lintas di Tanah Abang

Mulai Jumat, 25 Oktober 2013, ada 9 perhentian angkutan umum di Tanah Abang karena makin banyak penumpang turun sembarangan.

Dinas Perhubungan DKI akan menerapkan rekayasa lalu lintas yang baru di kawasan Tanah Abang, yaitu dengan membedakan titik perberhentian angkutan umum agar tidak menumpuk di satu lokasi saja. Hal itu terkait semakin padatnya pengunjung di daerah tersebut.

"Pemberhentian untuk bus Bekasi dan Tangerang akan dipisahkan. Mulai Jumat, 25 Oktober 2013, ada 9 perhentian angkutan umum di Tanah Abang karena makin banyak penumpang yang sering turun atau diturunkan sembarangan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Untuk perhentian mikrolet M 08 jurusan Kota-Tanah Abang, M 10 jurusan Jembatan Lima-Tanah Abang, serta JP 03 dan JP 03A Jurusan Roxy-Tanah Abang, berada di Jalan Jatibaru dekat jembatan penyeberangan Blok G dan dekat pintu keluar Stasiun Tanah Abang ke arah Cideng.

"Angkot trayek yang sama untuk arah sebaliknya juga memiliki tiga perhentian di depan toko kain, depan toko kelontong, dan depan shelter bus di jalan Jatibaru," kata Udar.

Kemudian, perhentian bus Mayasari Bhakti S07 Pulogadung-Tanah Abang, Mayasari 70AC jurusan Kampung Rambutan, APTB dan Mayasari AC 52 jurusan Bekasi, serta Kopaja 502 jurusan Kampung Melayu berada di depan Pemuda Panca Marga dan di Jalan Kebon Jati.

Selanjutnya, perhentian bus jurusan Bekasi dan Roxi terletak di bawah jembatan penghubung di dekat Blok C Tanah Abang, serta bus jurusan Ciputat dan Grogol bisa berhenti depan toko emas di Jalan Jati Bunder.

Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso, saat ditemui secara terpisah mengatakan, penyebab utama kemacetan di Tanah Abang saat ini bukan lagi karena banyaknya pedagang kaki lima (PKL), melainkan kendaraan umum yang ngetem. Sehingga, kewenangan berada di Dinas Perhubungan.

"Memang ada rapat membahas kemacetan Tanah Abang, tetapi yang bikin macet adalah mobil yang ngetem. Kalau kita cuma membantu Dishub saja, soal melakukan tilang dan segala macam bukan Satpol PP. Sebentar lagi Jumat akan ada rekayasa lalu lintas," kata Kukuh. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini