Sukses

`SMS SBY` Sebut Kubu Anas Jahat Sekali

"Katanya ada 10 poin SMS, itu juga saya sudah baca SMS-SMS itu," kata Ma'mun.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan mengirim pesan singkat agar elite partainya menjaga jarak dengan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukkan Anas Urbaningrum. Pengiriman SMS itu dinilai berlebihan.

"Katanya ada 10 poin SMS, itu juga saya sudah baca SMS-SMS itu. Menurut saya itu berlebihan atas penyikapan terhadap PPI," kata Juru Bicara PPI Ma'mun Murad Al-Barnasy di Jakarta, Rabu (23/10/2013).

Ma'mun menambahkan, sebenarnya tanggapan terhadap PPI tidak perlu berlebihan. Sebab ormas yang bermarkas di Duren Sawit, Jakarta Timur, itu masih baru. "PPI itu baru seumur jagung, PPI itu hanya kaki lima. Tidak perlu menanggapi PPI berlebihan," cetus penulis buku "Anas Urbaningrum, Tumbal Politik Cikeas" ini.

Salah satu poin dalam SMS yang diduga berasal dari SBY itu berbunyi sebagai berikut:

4. Jahat sekali. Luar biasa. Sebenarnya saya tidak ingin melihat ke belakang. Tetapi, pihak Anas terus menerus menyerang & dan menghantam saya & Partai Demokrat. Setelah hampir 3 tahun saya mengalah & diam, saatnya utk saya hadapi tindakan yang telah melampauai batasnya itu. Partai Demokrat atas kerja keras kita baru  saja mulai bangkit. Karena perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, partai kita sempat melorot tajam dan hancur. Kalau gerakan penghancuran Partai Demokrat & SBY terus mereka lancarkan, para kader seluruh Indonesia akan sangat dirugikan. Sebagai unsur pimpinan Partai kita harus menyelamatkan partai kita, termasuk nasib dan masa depan jutaan anggota PD di seluruh Indonesia.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhony Allen Marbun menyatakan, isi pesan singkat Presiden SBY kepada pengurus inti partainya hanyalah dalam rangka persiapan rapat kerja nasional (rakernas) yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

"Pertama, dalam rangka persiapan rakernas. Poinnya, untuk meningkatkan konsolidasi dalam rangka pemenangan pemilu legislatif," ungkap Jhony di Gedung DPR.

PPI didirikan oleh Anas yang notabene mantan Ketua Umum Demokrat. Di dalam ormas yang usianya baru seumur jagung ini terdapat pula sejumlah kader Demokrat, yang selama ini dikenal sebagai loyalis Anas.

Sejumlah kader Demokrat merasa 'resah' dengan berdirinya ormas ini. Mereka menilai ormas ini selalu berseberangan dan menyudutkan Demokrat dan Presiden SBY. Sehingga, perlu dibubarkan. (Eks/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini