Sukses

Turis Ceko: `Royal Wedding` di Yogya Luar Biasa

Tak hanya warga Yogyakarta, turis dan warga luar daerah pun terkagum dengan prosesi pernikahan penuh nilai budaya tersebut.

Kirab pengantin yang menggunakan kereta kencana dan iringan prajurit keraton menjadi salah satu bukti kebudayaan keraton Yogyakarta. Tak ingin melewatkan peristiwa langka, ribuan warga memadati kawasan di sepanjang rute yang dilalui. Tak hanya warga Yogyakarta, turis asing dan warga dari luar Yogya terkagum-kagum dengan prosesi pernikahan penuh nilai budaya tersebut.

Sejak pagi hari, ribuan warga Yogyakarta memadati kawasan Jalan Malioboro. Mereka tak ingin melewatkan prosesi kirab pasangan pengantin baru Gusti Kanjeng Ratu Hayu dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro.

Bukan tanpa sebab mereka rela berdesakan di jantung kota Yogyakarta itu, karena seluruh kereta kencana koleksi keraton akan digunakan dalam kirab pengantin. Tentu bukan sebuah peristiwa yang mudah ditemui dalam sejarah pemerintahan seorang sultan.

Tak hanya itu, kirab pengantin dengan kereta pusaka yang rata-rata berusia ratusan tahun itu juga diiringi seluruh kesatuan prajurit Keraton.

Munculnya simbol-simbol kemegahan budaya Keraton ini tidak saja menarik perhatian warga Yogyakarta. Antusias juga ditunjukkan para turis mancanegara dan warga luar daerah yang tengah berwisata di Yogyakarta. Demi bisa menyaksikan jalannya kirab, mereka rela berdesakan bahkan harus saling panggul.

"Saya belum pernah melihat royal wedding, khususnya dengan kostum tradisional yang masih eksis seperti ini. Kirabnya tidak seperti negara lain, di sini sangat bagus, luar biasa," kata Ondrej Pospisil, turis asal Republik Ceko kepada Liputan 6 di Yogyakarta, Rabu (23/10/2013).

Kirab pasangan GKR Hayu dan KPH Notonegoro merupakan kirab terakhir yang digelar Sri Sultan Hemangku Buwono X. Raja sekaligus Gubernur Yogyakarta.

GKR Hayu yang sebelumnya bernama Gusti Raden Ayu Nurabra Juwita merupakan putri ke empat dari total 5 putri Sultan hasil pernikahan dengan GKR Hemas. Sebelumnya, kirab seperti ini juga digelar saat GKR Bendoro, putri bungsunya menikah pada 18 Oktober 2011 lalu. (Ali/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.