Sukses

Orchad Road Singapura Masuk `Zona Merah` Demam Berdarah

Sepanjang Orchard Road dan area sekitarnya di Somerset kini ditetapkan sebagai zona merah demam berdarah.

Ini informasi penting bagi siapapun yang sedang atau hendak bepergian ke Singapura, baik untuk urusan bisnis atau liburan: sepanjang Orchard Road dan area sekitarnya di Somerset kini ditetapkan sebagai zona merah demam berdarah.

Di Negeri Singa, area manapun yang memiliki 10 kasus demam berdarah dengue (DBD), akan dianggap zona merah atau kawasan berisiko tinggi.

Setidaknya ada 2 klaster DBD di Orchard Road yang teridentifikasi, yakni di lokasi konstruksi Orchard Gateway dan area Eber Road/Oxley Rise.

Sejumlah 18 kasus sejauh ini dilaporkan terjadi wilayah itu, 15 pasien DBD adalah pekerja konstruksi di Orchard Gateway Construction. Tiga kasus lainnya adalah individu yang bekerja di dekatnya. Demikian ungkap Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura (NEA), seperti dimuat Straits Times, 22 Oktober 2013.

NEA mengatakan, kontraktor akan didenda karena membiarkan nyamuk berkembang biak. Bahkan, jika tak ada perbaikan kualitas lingkungan dilakukan, pengerjaan konstruksi bisa dihentikan.

"Saya pikir hal terpenting yang harus dilakukan adalah memastikan kontraktor dan pekerja tak membiarkan genangan air, tak ada lokasi berkembang biaknya nyamuk, dan pastikan jika menderita DBD harus mendapatkan perawatan yang benar," kata  Indranee Rajah, Menteri Senior Urusan Hukum dan Pendidikan, yang juga anggota parlemen untuk Tanjong Pagar GRC, seperti dimuat Channel News Asia.

Termasuk dalam zona merah adalah tempat nongkrong anak muda, Scape Skate Park dan pusat perbelanjaan atau mal Triple One Somerset dan 313 Somerset.

6 Tewas, 18 Ribu Terinfeksi

Wabah DBD memusingkan pejabat sampai rakyat Singapura sepanjang tahun ini. Demam berdarah bahkan merenggut korban nyawa sedikitnya 6 orang.

Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Nasional telah memperingatkan bahwa Singapura masih berada di tengah-tengah musim demam berdarah.

Wabah demam berdarah tahun ini adalah yang terburuk, dengan lebih dari 18.135 orang terinfeksi.

Puncaknya pada bulan Juni lalu, 842 orang terinfeksi hanya dalam satu minggu. (Ein/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.