Sukses

Ditemukan Puisi `Janda Putih` untuk Osama bin Laden

Selain puisi cinta, ada juga catatan soal apartemen sewaan di dekat Mal Westgate.

Samantha Lewthwaite 'Janda Putih' tengah menjadi buruan kepolisian internasional (interpol) atas dugaan keterlibatannya dalam penyerangan mal berdarah di Kenya. Interpol terus menyelidikinya.

Dari komputer laptop milik Samantha yang didapat penyidik, ditemukan puisi 'Janda Putih' untuk Osama bin Laden. Dalam puisinya, wanita berdarah Inggris itu menyebut Osama sebagai sosok yang berbeda, lain daripada yang lain.

Bagi Samantha, Osama yang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat di Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011 itu adalah seorang ayah dan saudara.

Selain puisi, dalam laptop yang gagal dihancurkan Samantha sebelum kabur itu, ada juga foto-foto si janda putih dengan 4 anaknya. Juga ditemukan pencarian mesin pencari Google soal diet dan kebugaran.

Informasi lain adalah adanya catatan soal apartemen sewaan di dekat Mal Westgate yang diserang pada 21 September 2013. Hal ini membuka titik terang atas dugaan keterlibatan Samantha dalam penyerangan pusat perbelanjaan itu. Demikian yang dilansir Sky News, Selasa (22/10/2013).

Samantha diduga kuat sebagai tokoh utama Al Shabaab, kelompok yang mengakui melakukan serangan di mal Westgate, Nairobi, Kenya. Tapi kelompok militan asal Somalia itu menegaskan, tidak ada wanita yang ikut melakukan penyerbuan di salah satu pusat perbelanjaan terbesar itu.

"Sekali lagi kami tegaskan, tak ada wanita yang terlibat dalam serangan di Westgate," tulis Al-Shabaab melalui akun Twitter. "Sebab dalam kebijakan kami, tidak boleh memekerjakan wanita untuk misi-misi semacam itu".

Samantha Gadis Biasa

Lahir sebagai anak perempuan dari seorang tentara Inggris, Samantha pernah mengaku ngeri membayangkan suaminya, Jermaine Lindsay, yang kelahiran Jamaika meledakkan ransel penuh bahan peledak dan dirinya sendiri di sebuah kereta api bawah tanah London di Stasion Russell Square pada 2005 yang menewaskan 26 orang.

Saat kejadian itu, Samantha tengah hamil mengandung anak kedua mereka. "Saya mengutuk keras dan ngeri atas kejahatan yang terjadi di London," kata dia saat itu, seraya menggambarkan Jermaine sebagai seorang suami yang baik, penyayang, dan cemerlang yang sama sekali tak menunjukkan mampu melakukan kejahatan semengerikan itu.

Samantha berkenalan dengan Jermaine lewat sebuah chat room di internet saat dirinya masih berusia 17 tahun. 2 Tahun kemudian ia pindah keyakinan dengan memeluk agama Islam.

Sewaktu remaja, dia disebut teman-temannya sebagai anak berpipi tembem nan ceria dan seperti siswa pada umumnya, pertama di Irlandia Utara, lalu di Aylesbury, barat daya kota London.

Pemerintah Afrika Selatan mengatakan, Samantha pernah mendapat paspor dari negara tersebut dengan menggunakan nama Natalie Faye Webb dan dokumen itu telah dibatalkan pada 2011.

Dia masuk pertama kali ke Afrika Selatan pada 2008, ditemani 3 anaknya --2 laki-laki dan 1 perempuan dan-- yang kini berusia antara 7-12 tahun. Dalam catatan transaksi kartu kreditnya, nama 'Natalie Faye Webb' disebutkan memiliki 3 alamat di Johannesburg, Afsel, dan berutang sekitar US$ 8.600 atau sekitar Rp 99 juta. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini