Sukses

Survei: 51,5% Publik Tak Puas Kerja 4 Tahun SBY-Boediono

masa kepemimpinannya, ternyata masyarakat merasa tidak puas terhadap pemerintahan SBY-Boediono.

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden RI Boediono telah memerintah selama 4 tahun. Selama masa kepemimpinannya, ternyata masyarakat merasa tidak puas terhadap pemerintahan SBY-Boediono.

"51,5% merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan SBY-Boediono. Rinciannya, 41,5% merasa kurang puas dan 10% sangat tidak puas," ungkap Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yudha, di Hotel Morrissey, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (20/10/2013).

Menurut Hanta, ketidakpuasan publik terhadap SBY-Boediono disebabkan oleh wajah ganda presiden dan para menterinya jelang Pemilu 2014. Wajah ganda yang dimaksd adalah sebagai pengurus negara sekaligus pengurus partai.

"Karena 19 kursi menteri atau 55% komposisi kabinet berasal dari parpol. 4 Di antaranya adalah ketua umum dari PKB, PPP, PAN, dan Demokrat," ujar Hanta.

Hanta menggarisbawahi, SBY juga menjabat Ketua Umum Partai Demokrat. Dengan wajah ganda itulah, konsentrasi presiden dan para menteri menjadi terpecah, antara mengurus negara dan partai.

Sementara itu, ketidakpuasan publik juga terlihat dari kinerja para wakil rakyat. Sebagian besar menyatakan tidak puas dengan kerja DPR. "61,85% menilai kinerja DPR tidak baik, dengan rincian 46,2% menyatakan kurang baik, 15,65% buruk dan sisanya 25,68 % menyatakan tidak tahu," papar Hanta.

Hanta menjelaskan, ketidakpuasan pada DPR karena banyak anggota dewan yang terlibat kasus korupsi, skandal moral, dan etika komunikasi publik. Hal tersebut menjadi persepsi negatif terhadap publik.

Survei dilakukan pada 13-23 September 2013 secara serempak di 33 provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel 2.010 responden. Margin of error diperkirakan sekitar 2,19 persen. Penarikan sampel survei menggunakan metode multistage random sampling, dan pengambilan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner.(Mvi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.