Sukses

Soal Jemput Eks Ketum PD, BIN: Penyebar Harus Tanggung Jawab!

Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman tak terima lembaganya dicoreng dengan isu penjemputan eks Ketum PD itu.

Setelah membantah isu menjemput mantan Ketua Umum Partai Demokrat Profesor Dr Subur Budhisantoso saat akan mengisi acara diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) pimpinan Anas Urbaningrum, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman meminta agar pihak yang menyebar isu tersebut untuk bertanggungjawab.

"Mereka yang sampaikan pernyataan itu harus bertanggungjawab atas yang telah mereka ucapkan," ujar Marciano di markas besar BIN, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu, (19/10/2013).

Marciano pun menuntut agar penyebar tudingan tersebut untuk meminta maaf kepada BIN dan Subur. Terlebih tuduhan penjemputan yang dituduhkan kepada BIN saat Budhi didaulat sebagai pemateri dalam diskusi di Rumah Perubahan yang merupakan markas PPI, dianggap olehnya tidak berdasar.

"Selain itu kami minta mereka juga harus meminta maaf atas penyataan yang sangat kami sesalkan itu," ujar Marciano.

Dengan adanya pernyataan tersebut, Marciano mengaku jelas sangat merugikan dan mencoreng lembaga yang ia pimpin. "Ini awalnya kan muncul di YouTube itu, dan mereka yang muncul berbicara disitu membuat kesan BIN lakukan penjemputan," tutur dia.

Ia sendiri mengaku sebagai seorang tokoh nasional, tidak mungkin dirinya menjemput Subur. "Profesor Subur adalah tokoh yang dkenal, saya hormati beliau, dan pada jumat itu tidak ada diagendakan acara BIN untuk terima beliau," ucap dia.

Pernyataan Subur dijemput oleh Anggota BIN pertama kali dilontarkan oleh bekas Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, M. Rahmad yang berperan sebagai moderator saat membawakan diskusi PPI yang digelar dikediaman Anas Urbaningrum, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Diskusi yang bertemakan 'Dinasti Versus Meritokrasi Politik' itu mengundang pembicara Ketua PPI Anas Urbaningrum, Chusnul Mariyah dan Subur Budi Santoso. Namun Subur tidak hadir. Rahmad pun menyampaikan alasan ketidakhadiran Subur karena telah dijemput oleh BIN. Pernyataannya itu kemudian tersebar melalui media YouTube. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini