Sukses

Haiti Mengalami Krisis Kemanusiaan Sangat Parah

Selain persediaan makanan, persediaan bahan bakar di Haiti hampir habis akibat krisis berkepanjangan. Pemberontak memblokir masuknya bantuan kesehatan dan makanan dari WFP.

Liputan6.com, Port-au-Prince: Haiti mengalami krisis kemanusiaan serius akibat pemberontakan terhadap kekuasaan Presiden Jean Bertrand Aristide yang masih terus berlangsung. Bahkan World Food Programme atau Program Pangan Dunia (WFP), baru-baru ini menekankan bahwa krisis kemanusiaan di Haiti sudah dalam taraf yang sangat parah dan perlu penanganan segera.

Sejauh ini demonstrasi menuntut pengunduran diri Arisitide memang terus berlangsung di berbagai lokasi. Aktivitas pemerintahan di sebagian wilayah Haiti dilaporkan telah lumpuh. Kaum oposisi yang menuntut Aristide mundur menegaskan tidak bakal menghentikan aksi sebelum tuntutan dikabulkan. Di bagian utara Haiti, pemberontak memblokir masuknya bantuan kesehatan dan makanan. Akibatnya, distribusi bantuan WFP terpaksa dihentikan sementara waktu. Selain persediaan makanan, persediaan bahan bakar pun hampir habis akibat krisis yang berkepanjangan.

Kelompok militan anti-Aristide pun menutup Gonaives, kota terbesar di Haiti, Ahad silam. Langkah ini dilakukan untuk mencegah direbutnya kembali kota tersebut oleh polisi Haiti [baca: Kota Terbesar di Haiti Dikuasai Pemberontak]. Terlebih, para pemberontak mendengar rencana polisi Haiti menyerang Gonaives untuk kembali mengambil alih kota tersebut. Kabarnya, para pemberontak dibantu kelompok militer buangan dari Republik Dominika serta pasukan yang memimpin Death Squad pada era `80-an.(DEN/Dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.