Sukses

Deputi PM Rusia: Asteroid 400 Meter Ancam `Ledakkan` Bumi 2032

Sabtu 12 Oktober lalu, sebuah asteroid besar ditemukan melintas dekat Bumi. Namanya 2013 TV135. Ia akan kembali pada 26 Agustus 2032.

Sabtu 12 Oktober lalu, sebuah asteroid besar, berukuran lebih dari 400 meter, ditemukan melintas dekat Bumi. Ia diberi nama 2013 TV135. Menurut sejumlah astronom Ukraina yang menemukannya, batu angkasa itu berbahaya. Apalagi, ia akan kembali mendekat, bahkan mungkin menabrak Bumi pada 26 Agustus 2032, 19 tahun lagi.

Peringatan bahkan disampaikan petinggi Rusia. "Asteroid 400 meter mengancam akan meledakkan Bumi," demikian kicau Deputi Perdana Menteri Rusia, yang bertanggungjawab atas program penelitian luar angkasa negaranya, dalam Twitter, seperti dimuat News.com.au, 18 Oktober 2013. "Ini akan menjadi target super bagi industri luar angkasa kita (Rusia)."

Sang Deputi PM memang sedang giat mengkampanyekan pengembangan sistem pertahanan anti-asteroid. Sebagai perisai gempuran batu angkasa.

Rusia memang punya pengalaman buruk soal batu angkasa. Pada 15 Februari 2013, meteorit meledak di langit Chelyabinsk. Lebih dari 1.000 orang terluka saat meteorit selebar 17 meter dengan berat 10.000 ton terbakar dan sebagian lolos dari atmosfer. Sebagian besar orang yang cedera karena terkena pecahan kaca dan akibat gedung-gedung yang berguncang hebat.

Baru-baru ini, bongkahan meteorit berwarna hitam diangkat dari dasar Danau Chebarkul, Rusia. Beratnya 570 kilogram.

Kekuatan Setara 2.500 TNT



Astronom Ukraina mengatakan, mereka menemukan asteroid mendekat ke Bumi, pada lintasan berbahaya. Demikian dilaporkan RIA Novosti. Mereka mengkalkulasi waktu tabrakan -- yang diperkirakan kekuatannya setara 2.500 TNT atau 50 kali dari bom atom terkuat yang pernah diledakkan di muka bumi.

Asteroid  2013 TV135 ditemukan di konstelasi atau rasi bintang Camelopardalis (jerapah).

"Tanggal 12 Oktober 2013, saya sedang mengawasi konstelasi Camelopardalis, pemantauan mendalam sebagai bagian dari program pencarian komet," kata astronom Gennady Borisov dari Crimean Astrophysical Observatory, seperti Liputan6.com kutip dari Itar-Tass. "Saat itulah asteroid itu ditemukan. Pengamatan pertama menunjukkan ia bergerak dengan cepat dan relatif dekat."

Temuan tersebut lantas dikonfirmasi para astronom dari Italia, Spanyol, Inggris, juga Rusia -- yang melihatnya lewat teleskop di Master Observatory.

Asteroid  2013 TV135 telah ditambahkan ke daftar asteroid berpotensi berbahaya. Meski, para ilmuwan memperkirakan peluangnya menabrak Bumi hanya 1: 63.000. Sementara, astronom juga mengatakan orbit batu angkasa itu berjarak 1,7 juta kilometer.

Tanggapan NASA

Menanggapi informasi yang berpotensi membuat publik khawatir, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengeluarkan pernyataan menenangkan. NASA mengatakan, bahkan asteroid yang dianggap paling berbahaya,  tidak benar-benar menimbulkan banyak ancaman. (Baca juga: Ilmuwan: 16 Maret 2880 Asteroid Raksasa `Tabrak` Bumi, Kiamat?)

NASA secara khusus juga menanggapi temuan 2013 TV135 dan mengatakan  99,998%, asteroid itu tak akan menabrak Bumi. Pada 2032 ia hanya sekedar melintas.

"Itu adalah temuan yang relatif baru," kata manajer Program NEO NASA (pemantauan obyek dekat Bumi), Don Yeomans soal 2013 TV135. " Dengan pengamatan lebih jauh, saya sangat berharap kita akan mampu secara signifikan mengurangi atau menyingkirkan secara keseluruhan setiap kemungkinan dampak di masa mendatang."

Sebelum penyelidikan lebih lanjut oleh NASA -- yang pekerjanya kembali masuk kerja setelah shutdown pemerintahan AS berakhir -- Asteroid 2013 TV135 mendapat rating 1 dari 10 Torino Impact Hazard Scale -- sistem yang yang mengukur potensi bahaya kehancuran akibat asteroid.

Rating 1 berarti "tak ada dampak bahaya luar biasa". NASA menambahkan,  2013 TV135 berjarak 6,7 juta kilometer saat melintas kembali di masa depan, sekitar 20 kali jarak Bumi-Bulan. (Ein)

Baca juga: Tahukah Anda? Kapal Induk Pertama AS Tenggelam di Laut Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini