Sukses

[VIDEO] Macet Ibukota di Setahun Jokowi-Ahok

Saat puncak kepadatan, dibutuhkan 90 menit hingga 2 jam hanya untuk menempuh 20 hingga 25 kilometer.

Menurut sebuah survei, Jakarta menduduki peringkat 14 kota termacet di dunia. Situs berita BCC Inggris memasukkan Jakarta dalam sepuluh kemacetan lalu lintas terparah di muka bumi. Bayangkan saat puncak kepadatan, dibutuhkan 90 menit hingga 2 jam hanya untuk menempuh 20 hingga 25 kilometer.

Kemacetan Jakarta menimbulkan kerugian Rp 45 triliun per tahun, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (18/10/2013). Bagaimana tidak? Pembangunan jalan di Ibukota hanya bertumbuh 0,01 persen. Sementara kendaraan terus bertambah sebesar 10-15 persen setiap tahunnya.

Dalam sehari diperkirakan terjadi lebih dari 20 juta perjalanan penduduk dari Jakarta maupun dari pinggiran Jakarta menuju Ibukota. Parahnya, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Sepeda motor kini jumlahnya mencapai 11 juta unit. Sedangkan mobil pribadi hampir 3 juta unit.

Bukan tanpa alasan, angkutan umum kurang diminati. Selain rawan kejahatan, bus kerap ugal-ugalan hingga menelan korban jiwa. Upaya meningkatkan layanan bus pun terus dilakukan, salah satunya dengan meremajakan bus sedang seperti Kopaja. Bus juga dilengkapi pendingin udara dan jaringan internet wi-fi.

Sementara kereta rel listrik commuter line dengan daya angkut hampir 600 ribu penumpang per hari masih menjadi tulang punggung transportasi massal di Jakarta. KRL jadi andalan demi menghindari kepadatan di jalan. Begitu pun bus Transjakarta. Solusi kemacetan era Gubernur Sutiyoso itu juga belum jitu mengurangi pengguna kendaraan pribadi. Armada yang terbatas hingga antrean di halte acapkali mengular membuat warga berpikir 2 kali untuk beralih menggunakan transportasi umum.

Kini menjelang setahun pemerintahan Jokowi, dimulailah pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Proyek senilai Rp 15 triliun rupiah ini diharapkan mampu mengangkut 120 ribu penumpang per hari. MRT ditargetkan beroperasi pada 2018 mendatang.

Sepekan kemudian proyek monorel senilai Rp 7 triliun dilanjutkan kembali setelah mangkrak selama 5 tahun. Monorel yang ditargetkan selesai 2-3 tahun lagi itu akan mengangkut seribu penumpang dalam sekali jalan. (Ndy/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.