Sukses

Jokowi-Ahok Akui Rapor Merah Pemprov DKI

Dalam rapor merah itu, penanganan kemacetan yang paling menonjol. Sebanyak 73,3 persen responden tak puas dengan kinerja Jokowi-Ahok.

Setahun menjabat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapatkan rapor penilaian. Kali ini lembaga survei Indo Barometer memberikan rapor merah dan biru sekaligus kepada pasangan itu.

Dalam rapor merah itu, penanganan kemacetan yang paling menonjol. Sebanyak 73,3 persen responden menyatakan tak puas dengan kinerja pasangan Jokowi-Ahok. Selain itu, ada 64,3 persen responden yang tak puas dengan penanganan pengangguran dan 59 persen lainnya tak terpuaskan soal penyediaan lapangan kerja. Lalu apa kata Jokowi-Ahok soal rapornya ini?

"Memang belum. Sekarang belum apa-apa. Kita melakukan apa sih untuk kemacetan? Baru menertibkan PKL, sehingga di tempat-tempat tertentu sudah enggak macet," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Jumat (18/10/2013).

"Yang lain apa sih? Memang harus kita akui. Untuk hal yang satu itu enggak mudah, perlu waktu, perlu proses. Banjir juga sama," imbuhnya.

Jokowi mengakui, Pemprov DKI Jakarta belum melakukan tindakan besar dalam mengatasi kemacetan di Ibukota. Sementara 2 moda transportasi massal, yakni MRT dan monorel baru saja dimulai.

Ahok juga mengakui hal yang sama. Menurutnya, perlu waktu yang tak sebentar untuk mengatasi kemacetan dan lapangan pekerjaan. Sementara pengadaan bus juga terbentur aturan lelang dan banyak hal lainnya. Namun mantan Bupati Belitung Timur itu optimistis kemacetan dapat teratasi.

"Ini harus tender dan makan waktu, tidak bisa instan," ujar Ahok.

"Belum bangun kawasan ekonomi khusus belum diselesaikan, rumah susun belum diselesaikan, kalau itu rapor merah ya wajar," tutur Ahok.

Survei Indo Barometer juga menyebut banyak responden tak puas dengan penanganan gelandangan serta anak jalanan (50 persen), prostitusi (51,3 persen), dan peredaran narkoba (47 persen).

Namun, Jokowi-Ahok tak cuma dapat rapor merah. Banyak juga responden yang puas terhadap kinerja keduanya. Semua terangkum  dalam rapor biru. Sebanyak 95 persen responden puas di bidang penurunan biaya kesehatan, 94,3 persen puas dalam penyediaan fasilitas kesehatan dan pengobatan.

Selain itu, sebanyak 93,3 persen puas dalam penyediaan fasilitas pendidikan, 93,3 persen puasa dalam penurunan biaya pendidikan, dan 67,8 persen puas dalam penyediaan barang kebutuhan pokok. Serta masih banyak lainnya.

Survei Indo Barometer berjudul 'Setahun Jokowi-Basuki dan Evaluasi Kinerja Menurut Publik Jakarta' itu digelar 4-10 Oktober 2014. Sebanyak 400 responden dipilih dengan metode penarikan sampel multistage random sampling. Margin of error yang digunakan yakni kurang-lebih 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini