Sukses

Sumbang 2 Sapi, Prabowo Ajak Masyarakat Pesantren Berpolitik

Prabowo Subianto memiliki makna tersendiri dalam merayakan Hari Raya Idhul Adha.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memiliki makna tersendiri dalam merayakan Hari Raya Idhul Adha 10 Dzulhijjah 1434 H yang jatuh pada hari selasa 15 Oktober 2013 kemarin. Ia berharap, agar masyarakat khususnya yang tinggal di pondok pesantren bisa ikut serta dalam pembangunan politik nasional.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat memberikan dua ekor sapi kurban kepada Pondok Pesantren Darul Amal, Sukabumi, Jawa Barat, bersama mantan Dubes Indonesia untuk RRC Mayjend TNI (Purn) Sudrajat selaku pembina pondok pesantren tersebut, pada Rabu (16/10) kemarin.

"Salah satu bentuk partisipasi itu adalah politik. Politik lah, yang sampai saat ini yang membawa kita untuk merealisasikan cara bagaimana kita bisa merubah nasib," kata Prabowo seperti dalam keterangan persnya yang dikeluarkan Media Center Prabowo Subianto di Jakarta dan diterima Liputan6.com, Kamis (17/10/2013).

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengutip ayat di dalam Al Quran yang berbunyi 'Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum manakala kaum itu tidak berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri'.

Artinya, lanjut Prabowo, dalam konteks mengubah nasib yang bersumber dari ayat Al Quran tersebut menunjukkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa berguna bagi manusia lain dan manusia yang berjuang untuk hal yang lebih besar dari dirinya sendiri.

"Karena itu, kita harus hargai orang-orang yang mau dan sanggup untuk berpolitik. Menawarkan diri untk mengabdi kepada rakyat, itulah arti sebenarnya politik," jelasnya.

Dengan demikian, Prabowo menjelaskan bahwa yang menjadi tugas bangsa Indonesia sebagai rakyat adalah, bagaimana masyarakat bisa memilih pemimpin-pemimpin politik yang baik yang mengutamakan kepentingan rakyat melebihi kepentingan pribadi dan golongannya.

"Masa depan Indonesia harus ditentukan oleh seluruh rakyat Indonesia. Jangan mau kalau hanya ditentukan oleh segelintir elite di Jakarta," tuturnya.

"Dan Rakyat harus mencari tahu apa yang sebenernya terjadi. Bahwa Indonesia adalah negara yang besar, negara yang sangat kaya tapi rakyat kita masih banyak yang miskin," tambahnya.

Lebih jauh, Prabowo menjelaskan bahwa sejak dirinya menjadi letnan dan melakukan latihan militer di daerah Jampang Kulon Sukabumi beberapa tahun lalu, ia melihat kondisinya masih sama seperti dulu dengan sekarang.

Hal tersebut menurutnya terjadi karena kekayaan yang ada di kawasan Sukabumi, tidak digunakan dengan efisien dan tidak digunakan dengan baik.

"Karena berdasarkan data yang saya miliki, Indonesia rugi tiap tahun Rp 1.000 triliun. Yang lebih lagi adalah, ada segelintir elite yang mencuri uang rakyat, dan uang itu digunakan untuk membeli dukungan politik yang melanggengkan kekuasaan mereka," paparnya.

"Makanya Rakyat kita sampai kapan pun akan tetap miskin. Jika tidak ada perubahan. Intinya adalah rakyat harus memilih, mau terus seperti ini, terus miskin di tengah-tengah melimpahnya kekayaan bangsa kita, atau bangkit membangun Indonesia yang jauh lebih baik," tukas Prabowo. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.
    H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.

    Prabowo

  • Idul Adha adalah salah satu perayaan besar umat Islam yang di dalamnya ada pelaksanaan ibadah haji dan pemotongan hewan kurban.

    Idul Adha

Video Terkini