Nama Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDIP, Joko Widodo (Jokowi) kini tengah naik daun. Bahkan, aroma popularitas Jokowi tak hanya tercium oleh warga Ibukota, tapi juga di berbagai daerah di Indonesia. Karena itu, nama Jokowi kerap digadang-gadang sebagai sosok yang layak menjadi capres pada Pemilu 2014 mendatang.
Meski Jokowi berada dalam urutan teratas pada survei popularitas capres, PDIP yang juga partai pengusung Jokowi dalam Pilgub Jakarta masih belum menyatakan secara terbuka bahwa mantan Walikota Surakarta itu akan diusung capres pada pemilu mendatang. PDIP meminta Jokowi untuk menjadi "TNI".
"Jokowi harus jadi TNI (Taat Nurut Instruksi partai)," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo pada acara Rakornas Bapilu PDIP Se-Indonesia di Hotel JW Luwansa, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2013).
Menurut Tjahjo, tak ada perbedaan antara satu kader dengan kader lainnya dalam internal PDIP. Termasuk mengistimewakan Jokowi yang menjadi salah satu kader tengah naik daun.
"Pak Jokowi sama dengan kader partai lainnya. Memasarkan dan menggerakkan partai dengan cara terjun semua," ujarnya.
"Kita tidak menganakemaskan (Jokowi), tidak. Kita tak memanfaatkan untuk kepentingan partai, mau tak mau dia kader partai," tukas Tjahjo. (Ali)
Meski Jokowi berada dalam urutan teratas pada survei popularitas capres, PDIP yang juga partai pengusung Jokowi dalam Pilgub Jakarta masih belum menyatakan secara terbuka bahwa mantan Walikota Surakarta itu akan diusung capres pada pemilu mendatang. PDIP meminta Jokowi untuk menjadi "TNI".
"Jokowi harus jadi TNI (Taat Nurut Instruksi partai)," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo pada acara Rakornas Bapilu PDIP Se-Indonesia di Hotel JW Luwansa, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2013).
Menurut Tjahjo, tak ada perbedaan antara satu kader dengan kader lainnya dalam internal PDIP. Termasuk mengistimewakan Jokowi yang menjadi salah satu kader tengah naik daun.
"Pak Jokowi sama dengan kader partai lainnya. Memasarkan dan menggerakkan partai dengan cara terjun semua," ujarnya.
"Kita tidak menganakemaskan (Jokowi), tidak. Kita tak memanfaatkan untuk kepentingan partai, mau tak mau dia kader partai," tukas Tjahjo. (Ali)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.