Sukses

Pembagian Daging Kurban di Istiqlal Ricuh, 2 Tewas

"Dikira pingsan. Eh, sudah mati," ujar Asikin.

Ribuan warga mengantre untuk mendapatkan jatah pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pembagian telah dilakukan sejak pukul 05.00 WIB tadi. Sementara pintu masuk masjid telah dipadati sejak pukul 01.00 WIB.

Tepat pukul 4.30 WIB pintu bagian utara masjid dibuka, ribuan warga pun langsung menyerbu masuk ke dalam halaman masjid. Padatnya warga mengakibatkan sejumlah orang jatuh tersungkur. Beberapa di antaranya tidak dapat menyelematkan diri dan kemudian terinjak-injak hingga harus meregang nyawa. Sebanyak 2 orang diduga tewas.

"Ada nenek-nenek tadi meninggal. Pas gerbang dibuka. Nyerbu masuk. Pada jatuh semua, ada nenek-nenek jatuh. Diinjek-injek sama warga," ujar Asikin (14) seorang warga Kebon Jeruk di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013).

Asikin mengaku tak menyadari keberadaan nenek itu hingga salah satu petugas berteriak. Petugas itu pun kemudian memanggil bantuan untuk menggotong nenek itu jauh dari kerumunan warga. Pada awalnya, sang nenek yang belum diketahui namanya itu disangka pingsan. Namun, ternyata saat diperiksa, sang nenek sudah tidak bernapas lagi.

"Dikira pingsan. Eh, sudah mati. Malah polisinya sempat ketindihan juga. Akhirnya dibawa ambulan. Sama polisi tadi. Tadi itu setelah salat subuh," ujar Asikin.

Selain sang nenek, seorang kakek juga turut meninggal dunia karena terinjak dan sesak napas ketika berebut masuk antrean. Pantauan Liputan6.com, kakek malang itu memakai kaos biru tua. Dia terkapar di halaman masjid.

Sementara itu terlihat seorang anak berbaju hitam yang menangis meminta tolong sambil mengulurkan tangannya karena tergencet oleh warga lainnya. "Ada juga orang gendut tadi diinjek. Wah, banyak yang keinjek-injek.  Orang buka pintu bertahap. Pas pintu dibuka pada jorok-jorokan. Kalau anak kecil mah udah mati itu," ucap Asikin.

Warga lainnya bernama Abdi (55) mengeluhkan tidak adanya posko bantuan medis di lokasi pembagian kurban. Akibatnya warga yang pingsan ataupun terluka kurang cepat tertangani.

"Ini itu enggak ada medisnya, posko kesehatan tidak ada. Pintunya juga cuma dibuka 1. Jadinya warga numpuk di situ. Terus dorong-dorongan. Keinjek. Ada yang pingsan. Ada juga yang mati tadi," pungkas Abdi. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini