Sukses

Kontras: Komisi III Harus Tanya SBY Alasan Pilih Sutarman

Kontras menilai penunjukan kapolri selama ini dinilai tidak transparan dan disertai alasan yang kuat atau akuntabel dari presiden.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengajukan Komisaris Jendral Polisi Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri kepada Komisi III DPR. Meski hak prerogatif Presiden, namun penunjukan Kapolri selama ini dinilai tidak transparan. Bahkan disertai alasan yang kuat atau akuntabel oleh sejumlah elemen masyarakat.

"Komisi III juga harus lempar pertanyaan ke Istana apa alasan dipilihnya Sutarman. Komisi III punya tugas untuk minta keterangan lanjut," kata Koordinator KontraS, Haris Azhar di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2013).

Karena itu, KontraS minta Komisi III DPR tidak hanya melakukan seleksi fit dan proper tes terhadap Sutarman pada 17 Oktober 2013 mendatang. Seharusnya, DPR bisa meminta penjelasan presiden memilih Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri.

Haris beralasan hal ini mengingat pemilihan Jendral Timur Pradopo periode lalu yang disandingkan dalam bursa bersama Nanan Soekarna dan Oegroseno. Menurutnya, nama calon Kapolri selalu muncul dengan kontroversial.

"Kapolri (Timur Pradopo) calonkan Badrodin Haiti, tapi SBY sebut Sutarman. Patut diduga nama Sutarman keluar dari hasil rapat Wanjakti (Dewan Kebijakan dan Kepangkatan Tinggi Mabes Polri)," ujarnya.

Kepala Biro Penelitian KontraS Chrisbiantoro mengungkapkan, setidaknya legislatif dapat bersuara mengenai penunjukkan Sutarman. "Kalau nggak layak, Komisi III harus berani sampaikan ke presiden mengapa tidak layak," tukas Chrisbiantoro.(Adi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini