Sukses

Demo Gebrak di KPK: Banten Bukan Ratu Atut yang Punya!

Gerakan Mahasiswa Banten untuk Rakyat (Gebrak) melakukan demonstrasi di depan KPK.

Gerakan Mahasiswa Banten untuk Rakyat (Gebrak) melakukan demonstrasi di depan KPK. Mereka meminta Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah diseret ke meja hijau. Sebab ada sejumlah penyelewengan yang dilakukan oleh Ratu Atut.

"Kami Gebrak meminta KPK segera menyeret Ratu Atut Chosiyah ke meja hijau," kata koordinator aksi Gebrak Kahfi, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/10/2013).

Dalam orasinya, Kahfi menjelaskan, BPK menemukan kerugian negara hampir Rp 1 triliun. Kata dia, dana hibah dan bantuan sosial Pemprov Banten 2011 sebesar Rp 340 miliar yang diberikan itu hanya fiktif belaka. Menurut dia, total dana yang masuk ke keluarga Ratu Atut adalah sebesar Rp 29,5 miliar.

Kahfi juga bilang, 2 spanduk berukuran 10 meter yang digunakan untuk berdemo telah penuh dengan tanda tangan mahasiswa dan masyarakat Banten.

"Banten bukan Atut yang punya, Banten bukan Atut yang punya, Banten itu punya kita semua," seru Kahfi, yang diamini para demonstran lain.

Pantauan Liputan6.com, ada puluhan mahasiswa yang berdemo. Sementara 19 mahasiswa yang termasuk dalam Gebrak sedang beristirahat, setelah melakukan longmarch sejak Rabu 9 Oktober lalu. 2 Hari lalu, mereka berjalan kaki dari Banten ke KPK sembari mengumpulkan dukungan.

Atut hari ini dijadwalkan diperiksa KPK. Ia bersaksi untuk adiknya, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap kepada Ketua Mahkamah Konstitusi non-aktif Akil Mochtar terkait penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Lebak, Banten. (Riz/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.