Sukses

Sumur Resapan Dilarang di Istana, Ahok: Tunggu Saya Jadi Presiden

Menurut Ahok, sumur resapan tersebut seharusnya bisa dibuat di depan Istana Merdeka.

Sekitar 2.000 sumur resapan sedang dibuat Pemprov DKI di 5 wilayah Jakarta untuk mengantisipasi datangnya banjir tahunan. Namun, di Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya di depan Istana Merdeka, sumur resapan dilarang pengerjaannya karena dianggap daerah sakral.

"Kalau nggak boleh, tunggu (saya) jadi presiden dong, baru boleh jebol. Kalau aku, bagus dong. Kalau aku, langsung aku bor," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sembari tertawa di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (11/10/2013).

Menurut dia, sumur resapan tersebut seharusnya bisa dibuat di depan Istana Merdeka. Alasannya, karena bisa berfungsi untuk menahan penurunan permukaan tanah, mengurangi genangan air di beberapa ruas jalan, dan sekaligus membuat air hujan tidak langsung dibuang ke laut.

Mantan Bupati Belitung Timur ini pun menjelaskan, untuk kawasan Jakarta Utara tidak dapat dibuat banyak sumur serapan. Karena jarak tanah dengan air laut sangat dekat.

"Jakarta Utara nggak bisa banyak. Gali sebentar, air laut udah muncul. Kalau Medan Merdeka Utara, saya nggak tau. Kalau dia nggak kasih, bisa aja ada alasan nggak ada lapisan," tandas pria yang akrab disapa Ahok ini.

Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI Andi Baso sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI dilarang pihak istana untuk membuat sumur resapan di depan Istana, Medan Merdeka Utara.

"Pokoknya daerah-daerah yang langganan banjir. Salah satu cara lain atasi banjir. Cuma Medan Merdeka Utara depan Istana nggak boleh. Ya, katanya itu daerah sakral, kata tuan-tuan di negara ini," ujar Kepala Dinas Energi dan Perindustrian DKI Andi Baso, Minggu 6 Oktober 2013 lalu. (Riz/Ism)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini