Sukses

Warga Medan Deli Swadaya Penanggulangan Banjir

Warga yang bermukim di jalan Platina Lingkungan 1 dan 2 (komplek Bank) adakan gotong royong.

Citizen6, Medan Deli: Warga yang bermukim di jalan Platina Lingkungan 1 dan 2 (komplek Bank) Kamis (10/10/2013) adakan gotong royong dengan swadaya masyarakat. Dengan pengorekan resapan air sei mati yang sebelumnya berada sepanjang 4000 meter atau 4 Km dan sie mati tersebut kini sudah banyak yang ditimbun dan di pakai warga. Akibatnya dikala musim penghujan ini rumah warga banyak yang tergenang air.

Mulya Asri Rambe (Bayek) Caleg dari Partai Golkar Dapil 5 yang juga tinggal disekitar lokasi disaat pengorekan parit (sei mati) yang dilakukan alat berat dan dibantu puluhan warga kepada wartawan mengatakan, "Masyarakat dilingkungan ini sebelumnya telah musyawarah untuk mengatasi banjir atau penanggulangan banjir. Dalam hal ini kita telah sampaikan ke pihak pemerintah, namun karena hal ini mendesak maka kita lakukan dengan biaya swadaya masyarakat. Ya hasilnya seperti ini. Saya rasa untuk sementara dapat menanggulangi banjir yang selama di musim penghujan ini banyak rumah warga terendam."

"Dengan dilakukan pengorekan ini kita harap warga tidak lagi kebanjiran. Pengorekan ini sendiri untuk resapan air dan selanjutnya di alirkan ke Sungai Deli yang tidak begitu jauh dari lokasi ini," tambahnya.

Di tempat yang sama Awaluddin (Awel) Caleg dari PAN dapil 5 yang juga warga lingkungan I jalan Platina ini mengatakan, "Apa yang dilakukan masyarakat saat ini merupakan bentuk kekuatiran akibat banjir yang diderita selama ini apa lagi sekarang setiap hari hujan."

Terlepas dari itu hendaknya pihak pemerintah peduli terhadap masalah ini, debet hujan yang besar selama ini di kuatirkan akan menggenangi rumah dan pemukiman sekitar.

"Kalau mau jujur, daerah ini mustahil terkena banjir dikarenakan dulu disini ada sungai mati. Sungai mati tersebut untuk menyerap genangan air. Genangan air tersebut lalu disalurkan ke Sungai Deli," jelas Awel.

"Tapi itu sudah lah, sekarang ini bagaimana supaya sisa -sisa sungai mati ini bisa dimanfaatkan dan hendaknya pihak pemerintah langsung turun tangan dan mengatasi masalah ini. Saat ini jika hujan turun sedikitnya 9 rumah di lingkungan 2 kampung dalam ini terendam," tutur Awel.

Kita mengharapkan pemerintah turun tangan dan membuat drenase. "Dulu sekitar sini ada sungai mati yang panjangnya lebih kurang 4000 meter atau sekitr 4 km dengan lebar bervariasi. Ada yang lebarnya 20 meter dan ada juga yang lebarnya 30 meter. Namun sekarang sudah berdiri bangunan-bangunan disekitar sini di sungai mati dulunya dan bangun itu juga ada izinnya.

Pantauan dilapangan tampak lurah Titipan Ansari Hasibuan maupun staf kelurahan Iswadi turun. Begitu juga dengan kepala lingkungan 2 Sabaruddin serta puluhan warga antusias melakukan pembersihan dan pengorekan parit tersebut. Namun lain dengan kepala lingkungan 1 Zulpan (45). Dari awal pengorekan hingga selesai kepala lingkungan ini tidak tampak batang hidungnya. Sejumlah warga juga sempat bertanya-tanya kemana ya pak kepling kita, pada hal lokasi pengorekan ini di wilayahnya,  Jalan Platina Lingkungan 1.

Bahkan salah satu warga yang minta namanya jangan ditulis nyeloteh, "Mungkin pak kepling kita sibuk dengan bisnisnya," jelas warga tersebut kesal. (ABU)

ABU adalah pewarta warga.

Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.