Sukses

Rekayasa Lalu Lintas Akibat Proyek Pembangunan MRT

Warga Ibukota tak perlu khawatir karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 3 langkah antisipasi mengatasi kemacetan.

Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) telah resmi dimulai. Gubernur DKI Jakarta Jokowi pun meramalkan, kemacetan pada beberapa titik pengerjaan proyek itu tak akan bisa dihindari. Namun warga Ibukota tak perlu khawatir karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 3 langkah antisipasi mengatasi kemacetan.

Untuk tahap pertama ini, 13 stasiun akan dibangun di sepanjang Dukuh Atas-bundaran Hotel Indonesia (HI). 7 Stasiun layang dan 6 sisanya merupakan stasiun bawah tanah. Pada titik-titik itu dipastikan akan ada penyempitan jalan.

"Tapi nggak usah khawatir, penyempitan jalan akan dikonvensikan dengan pelebaran jalan. Jadi lebar dipertahankan, tidak ada yang berkurang jumlah lajurnya," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2013).

Itu baru langkah pertama. Untuk langkah yang ke 2, Dinas Perhubungan akan melakukan penggeseran jalan saat pengerjaan pembangunan dilakukan pada malam hingga pagi hari. Walau lebar jalan berkurang, namun pergeseran itu tak akan mempersempit jalur.

"Kita akan mempertahankan jumlah jalan tetap, lajur tetap, hanya jalannya dibelokan. Nanti lebar trotoar digeser, saluran digeser, sehingga nanti jumlah lajurnya tetap dan lebarnya tetap," tutur Pristono.

"Penggeseran jalan atau shifting juga dilakukan pada daerah-daerah stasiun. Jadi jumlah jalan dan lajur dipertahankan tetap. Dengan cara diturut namanya, dikesampingkan, dibelokkan ke kiri," imbuhnya.

Sementara langkah pamungkasnya, Dinas Perhubungan telah mempersiapkan jalur alternatif. Distribusi arus lalu lintas di lokasi pengerjaan MRT akan dialihkan sehingga kendaraan dapat memotong dan melewati jalur pararel.

"Misalnya sedang bekerja di Fatmawati. Fatmawati sendiri sudah dilebarkan jalannya, sebagai kompensasi dari penyempitan jalan, ditambah lagi distribusi lalu lintas kita alihkan ke jalan jalan yang pararel, ada Jalan Antasari, Jalan Kemang," tuturnya.

"Kalau sedang bekerja di Sisingamangaraja sampai HI, pararelnya mana? Yaitu Tendean kuningan, Jalan asia Afrika, Gerbang Pemuda, disitulah jalan-jalan yang disiapkan," pungkas Pristono. (Ndy/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.