Sukses

Banjir di Brasil, Puluhan Orang Tewas

Banjir ini terjadi akibat air yang membeku sejak Desember, mencair ke bagian utara, timur laut, dan tenggara Brasil. AS akan membentuk Komite Penyelidik Independen Irak.

Liputan6.com, Recife: Sejumlah kota di timur laut Brasil rusak berat akibat banjir hebat, beberapa hari terakhir. Senin (2/2), lebih dari 60 warga Recife tewas dalam musibah ini. Air meluap akibat hujan deras yang mengguyur tiada henti. Banjir disebabkan oleh air yang membeku sejak Desember, mencair ke bagian utara, timur laut, dan tenggara Brasil.

Pertengahan Januari silam, Brasil juga ditimpa bencana. Banjir dan tanah longsor melanda sedikitnya delapan kawasan pemukiman penduduk [baca: Banjir di Brasil dan Peru, Belasan Tewas]. Departemen Pertahanan Sipil Brasil mengumumkan, sekurangnya sepuluh orang tewas dan 450 warga kehilangan tempat tinggal di Rio de Janeiro.

Presiden Amerika Serikat George Walker Bush dalam waktu dekat akan membentuk Komite Penyelidik Independen Irak. Komite ini bertugas menginvestigasi benar tidaknya informasi intelijen yang dipakai untuk menginvasi Irak. Keputusan ini disambut baik mantan Kepala Tim Inspeksi Senjata AS David Kay [baca: AS Mempertimbangkan Pembentukan Komisi Penyidik Independen WMD]. Kay yakin data intelijen yang dipakai hampir seluruhnya salah.

Di Port Au Prince, Haiti, ribuan orang terus berdemonstrasi menentang kepemimpinan Presiden Jean-Bertrand Aristide. Presiden Haiti itu sebenarnya telah menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan kelompok oposisi demi mencari solusi damai [baca: Ribuan Orang Mendesak Presiden Haiti Mundur]. Namun, para pengunjuk rasa tetap saja mendesak dia mundur.

Sementara itu, seorang pekerja migran yang telah membunuh 67 orang dan memperkosa 23 perempuan selama tiga tahun di empat provinsi di Cina, dijatuhi hukuman mati di Henan, hari ini. Dalam sidang yang ditayangkan langsung televisi nasional setempat, Yang Xinhai, 38 tahun, mengakui semua perbuatannya dan tidak merasa menyesal.(TNA/Idr)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.