Sukses

Jasad Anak Jadi Mumi Setelah 2 Tahun Tewas, Amanda Divonis Salah

Jasad Hamzah Khan ditemukan pada September 2011, padahal ia telah tewas pada 2009.

Pada September 2011 lalu, seorang balita bernama Hamzah Khan ditemukan telah menjadi mumi di ranjang bayi di kamar ibunya di Bradford, Inggris. Bocah malang itu sudah meninggal 2 tahun sebelumnya, pada 2009, di usia 4 tahun, karena kelaparan dan malnutrisi. Kala itu, ibu korban, Amanda Hutton membantah telah membunuh putranya.

Seperti dimuat News.com.au, Jumat (4/10/2013), Kamis kemarin waktu setempat, ibu 8 anak itu dinyatakan bersalah atas kasus penelantaran yang berujung pada kematian putranya.

Amanda, perempuan 43 tahun yang seorang pecandu alkohol sama sekali tak menunjukkan emosinya saat para juri dalam persidangan di Pengadilan Bradford Crown, utara Inggris, memutuskan ia bersalah dalam kasus pembunuhan.

Pengadilan sebelumnya mendapat keterangan bahwa jasad Hamzah --yang ditemukan dalam kondisi membusuk dan dipenuhi serangga-- ditemukan di kamar tidur ibunya sendiri, 2 tahun setelah kematiannya pada Desember 2009. Di rumah yang sama di mana 5 saudaranya tinggal.

Foto yang diambil dari lokasi kejadian menunjukkan betapa joroknya kondisi rumah tempat Hamzah ditemukan: makanan yang membusuk, bungkus plastik dan kotak karton, pakaian-pakaian kotor, feses, dan botol-botol kosong berserakan di mana-mana. Anak-anak yang lain harus merangkak melewati sampah-sampah ini.



Amanda juga dinyatakan bersalah atas kelalaiannya yang gagal menyediakan nutrisi bagi putranya, sehingga korban meninggal dengan tragis karena kelaparan. Vonis akan segera dijatuhkan hakim Jumat ini waktu setempat.

Sebelumnya, Amanda mengaku bersalah atas tuduhan melakukan kekejaman terhadap anak-anaknya pada tahun 2011. Namun, terkait kematian Hamzah, ia mengaku sudah berusaha memberi putranya makan, namun bocah itu mendadak tewas. Amanda mengaku tak buru-buru menghubungi petugas medis karena mengira Hamzah hanya sakit.

Lalu mengapa ia membiarkan jasad anaknya jadi mumi?

Amanda mengaku panik saat putranya itu tak lagi bisa bernafas. Ia mengaku terus mengklaim dana kesejahteraan atas nama Hamzah karena khawatir, jika ia berhenti, jasadnya akan ditemukan.

Ia juga mengaku cemas, anak-anaknya yang lain akan direnggut dari sisinya, jika kematian Hamzah diketahui. Amanda juga menghadapi dakwaan mencegah penguburan mayat, bersama dengan putra sulungnya, Tariq (24) --yang juga akan dijatuhi hukuman hari ini.

Tak hanya ibunya yang patut dipersalahkan. Masyarakat Bradford juga menyesalkan petugas sosial, pegawai kesehatan, guru, juga polisi dianggap gagal. Apalagi mereka kerap menghubungi Amanda.

Lembaga-lembaga tersebut dituduh lebih fokus melindungi Amanda --sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan pasngannya Aftab Khan-- yang dipenjara pada Desember 2008 atas kasus tersebut.  Sebaliknya, petugas sosial balik menyalahkan polisi yang tak memberi peringatan.

"Kematian Hamzah adalah tragedi yang mengerikan yang mengejutkan warga di sini," kata Ralph Berry, anggota dewan Bradford. (Ein/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini