Sukses

Menguak Fenomena Misterius: Api Muncul dari Tubuh Manusia

Spontaneous human combustion (SHC) menjadi salah satu fenomena paling aneh dan misterius dari tubuh manusia.

Kisah aneh lagi misterius ini terjadi Mei 2013 lalu. Rahul, bayi lelaki mungil asal India terbaring di rumah sakit dengan tubuh penuh luka bakar. Namun, dari mana asal api yang menyulutnya, belum terjawab hingga kini.

Sore itu, sang ibu Rajeshwari Karnan yang sedang memandikan salah satu putrinya kaget bukan kepalang mendengar teriakan Rahul dari dalam pondok mereka yang sederhana. Cepat-cepat ia berlari masuk, sebelum sempat melihat putranya, seorang tetangga yang duluan menghampiri si bocah, meneriakkan kalimat yang tak
mungkin ia lupakan: "Bayimu terbakar!"

"Ada api di perut dan kaki kanannya," kata Rajeshwari seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail. Rahul cepat-cepat dilarikan ke rumah sakit. Insiden mengerikan itu ternyata bukan kali pertama  terjadi. Total 4 kali!

Ayahnya, Karnan Perumal membantah mereka menyiksa putra yang kelahirannya sudah lama dinantikan itu. Mereka tak cukup gila untuk membakar sang buah hati.

Tak hanya Rahul yang menderita, keluarganya pun terpaksa harus pindah dari kampung mereka. Sebab, tetangga khawatir, bocah itu bakalmendatangkan bencana kebakaran.

Lho, apa salah si Rahul?

Sejumlah warga desa menduga, api  yang membakar tubuh bayi ituberasal dari kekuatan dewa -- yang membuat api keluar dari tubuhnya.

Meski, ada juga yang menduga itu ada kaitannya dengan bahan fosfor yang digunakan untuk membangun rumah mereka.

Dokter, yang awalnya menduga, Rahul adalah korban kekerasan dalam rumah tangga, mulai mempertimbangkan, jangan-jangan si kecil itu adalah korban dari fenomena paling aneh dan misterius tubuh manusia: spontaneous human combustion (SHC)-- peristiwa terbakarnya tubuh manusia secara spontan yang dihasilkan dari energi dalam dirinya.

"Kami menghadapi dilema dan belum bisa membuat kesimpulan apapun, " kata Dr Narayan Babu, Agustus lalu.

Kasus serupa terjadi di  Galway, Irlandia. Seorang pria berusia 76 tahun, Michael Faherty, ditemukan tewas terbakar pada Desember 2010. Penyelidik koroner menyimpulkan, ia terbakar api yang  tidak ditemukan asal usulnya.

Pertanyaannya, benarkah tubuh manusia bisa mengeluarkan api yang bisa menghanguskannya sendiri?

Lebih dari 200 kasus spontaneous human combustion dilaporkan terjadi di seluruh dunia. Kebanyakan korbannya terbakar nyaris di seluruh tubuh -- meski kaki mereka mungkin masih utuh lingkungan sekitarnya juga sama sekali tak terbakar.

Pada tahun 1986, jasad hangus seorang pensiunan pemadam kebakaran berusia 58 tahun, George Mott, ditemukan di apartemennya di luar Crown Point, New York. Yang tersisa hanya kaki, tengkorak yang menyusut dan potongan tulang rusuknya.

Februari tahun yang sama, Danny Vanzandt yang berusia 65 tahun, ditemukan tewas terbakar di rumahnya di Sequoyah County, Oklahoma, tanpa ada tanda-tanda terbakar di furnitur di dekatnya. Namun, laporan pemeriksaan medis menyimpulkan korban tewas akibat serangan jantung, sebelum rokok yang menyala mungkin membakar pakaiannya.

Sebelumnya, pada 1985, pensiunan Perang Vietnam, Frank Baker yang tinggal di Vermont mengklaim tiba-tiba ia terbakar saat sedang duduk di sofa. Berbeda dengan yang lain, Baker masih hidup untuk menceritakan kisahnya.

Fenomena yang sama juga pernah tercatat dalam jurnal Philosophical Transactions of The Royal Society pada 1745 yang mencatat, countess Italia berusia 62 tahun pergi tidur dalam kondisi 'lelah dan berat'. Paginya, tumpukan abu ditemukan di kamar tidurnya, dan dua kaki yang masih utuh.

Tinjauan Ilmiah




Kebanyakan ilmuwan sejauh ini masih menolak gagasan bahwa manusia dapat terbakar tanpa alasan. Apalagi, banyak kasus melibatkan korban yang sedang sendirian di dekat sumber api -- seperti rokok atau lilin. Seringkali korban sudah tua atau sedang mabuk, sehingga tak bisa memadamkan api.

Agar api menyala, 3 hal harus ada: panas yang sangat tinggi, sumber bahan bakar dan oksidator. Sementara, tubuh manusia kebanyakan terdiri dari cairan, membuatnya sulit terbakar.

Namun, sejumlah orang menganggap lemak dalam tubuh manusia bisa berperan sebagai sumber bahan bakar. Sementara rambut manusia atau pakaian bisa sebagai 'sumbunya' -- teori efek sumbu. Saat lemak meleleh, tubuh akan terbakar dari dalam keluar.

Program "The Unexplained Files" di Science Channel yang ditayangkan 2 Oktober 2013 mengikuti aksi investigator fenomena paranormal, Larry Arnold, dari ParaScience International, yang mencoba untuk memenciptakan efek sumbu dengan membungkus tulang ham dengan kain. Ia tak berhasil.

Namun, program acara BBC, "Q.E.D" melakukan eksperimen serupa pada 1998 menggunakan tubuh babi yang dibalut selimut. Percobaan itu berhasil sebab ia terbakar dalam beberapa jam tanpa menimbulkan dampak pada lingkungan sekitarnya.

Ahli biologi Inggris sekaligus penulis Brian Ford punya teori berbeda terkait sumber kebakaran misterius. Ia mengatakan, dalam kondisi yang disebut ketosis -- tubuh manusia memproduksi sejumlah kecil aseton bahan yang mudah terbakar (komponen penghapus cat kuku). Ford yakin, seseorang yang sedang sakit bisa memproduksi cukup aseton. Percikan kecil -- mungkin akibat listrik statis -- bisa membuat seseorang terbakar.

Ketosis dapat berasal dari berbagai sebab, termasuk pada orang yang kecanduan alkohol, menderita diabetes, mengonsumsi makanan tinggi lemak,  dan bahkan  pada bayi -- di masa tumbuh gigi .

Teori lain yang populer menyebut bahwa metana diproduksi di usus mungkin bisa terbakar.    

Meskipun punya justifikasi ilmiah, beberapa orang berpendapat bahwa kasus pembakaran spontan manusia tidak memiliki penjelasan rasional. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.