Sukses

Alasan Obama Tetap ke Bali dan Batal ke Malaysia

Dari 4 negara yang dijadwalkan, 2 diantaranya dipastikan batal: ke Malaysia dan Filipina.

Kunjungan Barack Obama ke sejumlah negara di Asia Tenggara tak bakal sesuai rencana. Menyusul shutdown atau penghentian kerja pemerintahan secara parsial, yang dipicu kegagalan Kongres menyepakati anggaran baru .

Dari 4 negara yang dijadwalkan, 2 di antaranya dipastikan batal.

Pihak Gedung Putih mengatakan, "Secara logistik..adalah tidak mungkin", meneruskan kunjungan ke Malaysia dan Filipina. Namun, Obama tetap akan menghadiri  KTT APEC di Bali, Indonesia dan berkunjung ke Brunei Darussalam.

"Karena dua negara itu dijadwalkan di ujung kunjungan presiden, personel kami belum disiagakan ke sana dan kami tak bisa meneruskan rencana," demikian ungkap Gedung Putih dalam pernyataannya.

"Dan tak seperti APEC dan KTT Asia Timur, kunjungan Obama bisa dijadwalkan ulang. Presiden berharap bisa mengunjungi Malaysia dan Filipina di kemudian hari."

Awalnya, Obama dijadwalkan bertolak Sabtu depan ke Bali, lalu menghadiri KTT Asia Timur di Brunei, sebelum ke Malaysia dan Filipina.

Sebelumnya, kantor Perdana Menteri Malaysia mengungkapkan Obama telah menelepon Najib Razak  untuk mengatakan, bahwa Menlu AS John Kerry akan menggantikannya menghadiri seminar kewirausahaan di Kuala Lumpur pada 11 Oktober 2013.

Pada 2010 lalu, di tengah voting RUU Kesehatan dan masalah tumpahan minyak di Teluk Meksiko, Obama terpaksa membatalkan kunjungan kenegaraannya ke India, Korsel, Jepang, dan Indonesia.

Sebelumnya, Obama berjanji untuk tidak membiarkan Partai Republik melemahkan undang-undang kesehatannya sebagai syarat untuk menormalkan kembali jalannya pemerintahan AS.

"Mereka meminta tebusan," kata Obama yang berasal dari Partai Demokrat.

Lebih dari 700.000 pegawai federal menghadapi cuti tanpa dibayar. Selain itu taman nasional, museum dan banyak bangunan juga ditutup.

Pada Selasa (02/10) kemarin, Obama menyalahkan Partai Republik di DPR atas penutupan ini, mengatakan "satu faksi dari satu pihak" bertanggung jawab karena "mereka tidak suka sebuah undang-undang."

"Mereka sudah menutup pemerintahan mati-matian demi ideologi mereka untuk menolak asuransi kesehatan yang terjangkau bagi jutaan rakyat Amerika," kata Obama di Gedung Putih. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.