Sukses

Iran Siap Hadapi Serangan Israel

Wakil Duta Besar Iran Khodadad Seifi mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Sidang Umum PBB.

Wakil Duta Besar Iran Khodadad Seifi mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Sidang Umum PBB. Menurut dia, ucapan siap menyerang Iran sendirian merupakan penghasutan perang.

"Kami baru saja mendengarkan kobaran panas," kata Khodadad kepada para hadirin Sidang Umum PBB, beberapa menit setelah Netanyahu berpidato di Markas PBB, New York, Selasa 1 Oktober malam kemarin waktu setempat, seperti dimuat media Iran Press.tv, Rabu (2/10/2013).

"Lagi-lagi, ia melanjutkan hasutannya terkait pengembangan uranium," imbuh dia.

Khodadad menegaskan, Iran bukanlah tipe negara yang suka menyerang negara lain. Tapi apabila diserang, Iran siap melawan. "Kebijakan luar negeri Iran memang anti-agresi militer, tapi bukan berarti kita tak mampu bertahan dari serangan," tutur Khodadad.

Sebelumnya Netanyahu menyatakan Israel siap menyerang sendirian untuk menghentikan Iran membuat bom nuklir. "Israel tidak akan membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir. Jika Israel dipaksa untuk bertindak sendirian, Israel akan bertindak sendirian."

Pernyataan PM Israel itu merupakan serangan atas langkah-langkah yang dibuat Presiden Iran Hassan Rouhani. Rouhani belum ini melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di New York pekan lalu.

"Dia pernah mengelabui dunia. Sekarang dia pikir dia dapat mengelabuinya lagi. Anda lihat, Rouhani pikir dia dapat memiliki kue kuningnya dan memakannya juga," kata Netanyahu, yang menuntut sanksi-sanksi terhadap Iran tetap diberlakukan.

Cibiran Netanyahu untuk Iran terkait bom nuklir ini bukanlah yang kali pertama. Tahun lalu, 2012, Netanyahu pernah menunjukkan kartun yang menggambarkan sebuah bom, mengindikasikan bahwa Iran semakin jelas atas kepemilikan bom nuklir -- menyimbolkan garis merah yang dia buat di diagram itu.

"Saya sebenarnya ingin mempercayai Rouhani. Tapi tidak," kata Netanyahu. "Iran segera membangun bom-bom nuklir sebelum masyarakat internasional dapat mendeteksi dan mencegahnya," kata Netanyahu menuding.

Menurut dia, Iran yang bersenjata nuklir akan menjadi ancaman lebih besar daripada Korea Utara. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.