Sukses

[VIDEO] Demo Tuding Kapolres Bima Nonton Tari Telanjang Ricuh

Petugas yang melarang mengambil gambar polisi sedang mukuli mahasiswa di dalam truk mengayunkan pukulan ke arah para jurnalis.

Demonstrasi puluhan mahasiswa menuntut Kapolres Bima, Nusa Tenggara Barat, mundur karena dituduh menonton tari telanjang berakhir ricuh. Pengunjuk rasa merobohkan pagar saat berunjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Senin (1/10/2013), polisi yang berusaha menghalau mahasiswa terlibat saling dorong di depan gerbang Gedung DPRD Bima. Petugas yang mulai bertindak tegas dengan memukuli mahasiswa dengan pentungan. Polisi juga sempat mengancam memukul wartawan yang sedang mengambil gambar polisi sedang memukuli mahasiswa di dalam truk. Bahkan, sejumlah ayunan pentun dilayangkan petugas ke arah para jurnalis.

Puluhan wartawan baik dari cetak mau pun televisi yang menyaksikan ulah polisi tersebut langsung terpancing emosi. Mereka memprotes ulah polisi yang melarang wartawan mengambil gambar, hingga nyaris baku hantam.

Sejumlah anggota polisi berpakaian preman berupaya meredam keributan dan memisahkan wartawan dengan polisi. Setelah peristiwa itu, sejumlah wartawan akhirnya mendatangi Mapolres Bima Kota untuk melayangkan protes.

Wakapolres Bima Kota, Kompol Nasution yang menerima wartawan, meminta maaf terkait insiden ini dan berjanji akan melakukan pembinaan kepada anggotanya.

Sejumlah demonstran yang dituding sebagai biang keonaran pun ditangkap polisi dan dibawa ke Mapolres Bima untuk diperiksa. (Dji/Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.