Sukses

Saksi Khofifah Bawa Kambing, Soekarwo: Itu Program Pemerintah!

Khofifah Indar Parawansa dan Herman S Sumawireja menuding, ada sejumlah kecurangan yang dilakukan pasangan petahanan Soekarwo-Saifullah.

Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Herman S Sumawireja, memboyong 20 orang ke sidang sengketa Pilkada Jawa Timur. Mereka yakin ada sejumlah kecurangan yang dilakukan pasangan incumbent pemenang Pilkada Jatim, Soekarwo-Saifullah.

Namun, Soekarwo membantah tudingan dari Khofifah dan Herman. Dia mengklaim, pihaknya tak pernah melakukan kecurangan.

"Hakim pasti membuat kesimpulan yang ada hubunganya dengan Pilkada atau tidak. Persepsi saya seperti kecurangan itu bukan kami. Itu bentuk-bentuk fairness sebenarnya," kata Soekarwo usai sidang di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (25/9/2013).

"Kalau kemudian 100 persen kami menang, ya itu baru timbul (tuduhan kecurangan)," imbuhnya.

Salah satu yang disampaikan saksi kubu Khofifah-Herman, yakni adanya koalisi partai politik non-parlemen yang diundang ke rumah dinas Soekarwo untuk silahturahmi. Pertemuan itu terjadi 2 kali. Di mana dalam pertemuan itu menurut keterangan saksi diberikan uang jutaan rupiah terhadap masing-masing partai politik non-parlemen itu.

Namun menurut Soekarwo, partai-partai non-parlemen sendiri lah yang hendak mengadakan pertemuan sendiri. Dan pertemuan itu terjadi jauh sebelum Khofifah mendaftarkan diri sebagai calon.

"Itu sebelum Bu Khofifah terdaftar. Asosiasi partai non-parlemen itu ingin ketemu, ya saya ngurus. Karena ingin ketemu saya dan Gus Ipul (Saifullah Yusuf) ingin tahu benar tidak partainya. Yang ngecek Bangkesbang," ujar dia.

Terkait dengan pemberian kambing seperti yang diutarakan salah seorang saksi Khofifah-Herman, Soekarwo menyatakan, bahwa itu adalah program pemerintah. "Lho itu memang program pemerintah. Kalau enggak ada program ya bukan pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, kuasa hukum Soekarwo-Saifullah, Robikin Emhas menambahkan, keterangan yang diberikan para saksi hari ini tidak menjelaskan soal fakta adanya pelanggaran.

"Lalu keterangan 3 saksi mengenai proses pemberian dukungan Asosiasi Partai Non Parlemen (APNP) menurut hukum tidak ada relevansinya lagi. Sebab, faktanya Pemohon tidak kehilangan hak konstitusionalnya sebagai paslon (right to be candidate atau hak untuk menjadi kandidat)," kata Robikin.

Hasil rekapitulasi manual KPU Provinsi Jatim pada Sabtu 7 September 2013 lalu menetapkan, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai pemenang Pilkada Jatim. Soekarwo-Saifullah meraih suara tertinggi dengan 8.195.816 suara atau 47,25 persen.

Berada di tempat kedua pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja dengan 6.525.015 suara (37,62 persen), disusul Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah dengan 2.200.069 suara (12,69 persen), dan Eggi Sudjana-M Sihat yang meraih 422.932 suara (2,44 persen).

Pasangan Khofifah-Herman yang tak terima kekalahan itu lantas mengajukan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke MK. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.