Sukses

Presiden Kenya: Pengepungan Mal Berakhir, 67 Orang Tewas

"Kami sangat terluka, tapi kita berani, bersatu dan kuat. Kenya telah telah menundukkan kejahatan dan menang," kata Presiden Uhuru Kenyatta.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengumumkan, pengepungan mal Westgate telah berakhir. Namun penyerangan kelompok bersenjata dari Somalia itu telah mengakibatkan 67 orang meninggal dunia dan memicu kerugian yang sangat besar.

"Kami telah memukul pergi para penyerang dari Mal Westgate, itu bagian dari tugas kami. Kini sudah rampung," kata Presiden Kenyatta dalam pidato yang disiarkan televisi ke seluruh negara, seperti dimuat Al Jazeera, Rabu (25/9/2013).

"Kerugian kami sangat besar," kata dia. "Kami sangat terluka, tapi kita berani, bersatu dan kuat. Kenya telah telah menundukkan kejahatan dan menang. Kita telah mengalahkan musuh-musuh dan menunjukkan kepada seluruh dunia apa yang kita dapat capai."

Kenyatta menjelaskan, dari 67 korban jiwa, 61 di antaranya warga sipil dan 6 orang lainnya adalah anggota pasukan keamanan. Dia juga bilang, 5 penyerang tewas dan 11 tersangka ditangkap.

Selain itu, Kenyata juga menyerukan hari berkabung nasional selama 3 hari di Kenya. "Untuk penyelidikan forensik tengah dilakukan untuk menentukan kewarganegaraan dari semua korban."

Dari Jenewa Perdana Menteri Somalia Abdi Farah Shirdon mengatakan, mereka yang berada di belakang pengepungan mematikan pusat perbelanjaan di Nairobi, Kenya, harus diajukan ke pengadilan.

"Mereka harus memikul tanggung jawab," kata perdana menteri itu dalam sidang hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa. "Tragedi ini telah membuat negara-negara kita lebih dekat."

Sekelompok penyerang bersenjata api masuk ke mal Westgate, pada Sabtu 21 September 2013 siang. Mereka menembaki para pembeli dengan senjata otomatis dan melemparkan granat di pusat perbelanjaan lantai 4 itu.

Kelompok Al Shebab yang terafilisasi Al Qaeda menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan itu. Para militan Al Shabab mengatakan serangan tersebut sebagai balasan atas kehadiran tentara Kenya di negara mereka.

Tentara Kenya menyerbu bagian selatan Somalia untuk menyerang pangkalan-pangkalan Al Shabab 2 tahun lalu, bergabung dengan tuan tanah Somalia dan menguasai pelabuhan Kismayo dari para ektrimis.

Tentara Kenya kemudian bergabung dengan pasukan Uni Afrika (AMISOM) berkekuatan 17.700 orang yang ditempatkan di Somalia sejak 2007.

Juru bicara Shebab Ali Mohamud Rage pada Selasa memperingatkan akan terjadi serangan-serangan lebih lanjut jika tentara Kenya tidak ditarik dari Somalia segera. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini