Sukses

Pengacara Novi Amelia Keluhkan Proses Hukum yang Lamban

Pengacara menilai proses hukum Novi Amelia berjalan sangat lamban.

Pengacara model majalah pria dewasa Novi Amelia, Rendy Anggara Putra, mengatakan adanya ketimpangan penanganan kasus kecelakaan lalu lintas yang dialami kliennya. Proses hukum terhadap Novi dinilai terlalu lamban.

"Jelas di sini ada ketimpangan hukum. Bahwa peristiwa kecelakaan yang dilakukan oleh klien kami terjadi pada 11 Oktober 2012, sementara 38 Mei (2013) baru lengkap berkas BAP-nya untuk diajukan pengadilan," kata Rendy usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (24/9/2013).

Rendy membandingkan perkara Novi dengan kasus kecelakaan yang menimpa putra Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa. Menurut dia, kasus kecelakaan Rasyid ditangani secara maraton sehingga cepat kelar. Sementara proses hukum Novi berjalan lamban dan seakan dibeda-bedakan.

"Kecelakaan Rasyid Rajasa terjadi pada bulan Januari lalu dan sidang putusan sudah selesai pada Maret. Ada korban tewas juga dalam peristiwa itu. Sidang juga digelar secara maraton, penyidik bergerak cepat dan hakim langsung merespon," tutur Rendy.

"Sementara untuk sidang Novi berlarut-larut. Padahal tidak ada korban jiwa pada kecelakaan yang dilakukan Novi. Berkas P21-nya bertahun-bertahun. Ini yang kita minta kesetaraan hukum," sambung dia.

Dalam sidang kali ini, Novi yang sebelumnya dituntut 7 bulan penjara membacakan surat pembelan. Sidang lanjutan kasus kecelakaan tersebut kembali akan dilanjutkan pada Selasa 1 Oktober mendatang dengan agenda tanggapan Jaksa (replik) atas pembelaan yang dilakukan Novi.

Novi mengalami kecelakaan pada Oktober tahun lalu. Saat itu, Novi yang mengendarai mobil Honda Jazz merah menabrak 7 orang di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat. Beruntung, tak ada korban jiwa, 7 orang yang ditabrak itu hanya terluka.

Diketahui, Novi Amelia mengendarai mobil dalam kondisi di bawah pengaruh minuman keras. Dia juga hanya mengenakan pakaian dalam saat berkendara saat itu. Foto-foto Novi yang nyaris bugil itu bahkan beredar di dunia maya. (Eks/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.