Sukses

Pekerja PLN Tewas Tak Dapat Pesangon, Ratusan Buruh Demo

Mereka meminta Kementerian BUMN memberikan pesangon kepada salah satu pekerja outsorcing PLN area bekasi, yang tewas akibat kecelakaan kerja

Ratusan buruh yang tergabung dalam Gerakan Bersama (Geber) Buruh BUMN kembali menuntut dihapuskannya sistem kerja outsourcing. Mereka juga meminta Kementerian BUMN memberikan pesangon kepada salah satu pekerja outsorcing PLN area bekasi, yang tewas akibat kecelakaan kerja pada Minggu 22 September.

"Namanya Heri Irawan. Tersengat arus listrik karena ada kabel yang gores, dan PLN tidak memberikan alat-alat keselamatan kerja, seperti sarung tangan kulit. Padahal sudah kerap kali diminta. Waktu kejadiannya Minggu 22 September jam 12 siang," kata koordinator pengacara publik LBH Jakarta Maruli, di Jakarta, (23/9/2013).

Maruli menambahkan, secepatnya akan membantu para buruh outsourcing BUMN ini melakukan tuntutan hukum kepada polisi, jika semua sudah selesai dikaji. "Sudah dimakamkan korbannya, tapi kemarin belum ada apapun yang diberikan dari PLN. Kita lagi kaji untuk pelaporan polisi karena itu pidana," ujar Maruli.

Hal senada dikatakan koordinator aksi dari Geber Buruh BUMN, Judi. Menurutnya, kasus kecelakaan kerja itu tak bisa dibiarkan begitu saja. Ia menuntut agar pekerjaan buruh di perusahaan-perusahaan BUMN segera diperbaiki.

Judi menganggap, dengan sistem outsourcing perusahaan-perusahaan BUMN lepas tangan saat ada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. Padahal menurutnya, mereka sudah bekerja puluhan tahun.

"Mereka lepas tangan dari kecelakaan-kecelakaan kerja terhadap pekerja outsourcing tersebut. Kami ingin negara tanggung jawab, peduli dengan kami sudah bekerja sekian tahun," ucap Judi. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini