Pasukan Khusus Israel Ikut Tangani Teror Berdarah di Mal Kenya

Nyawa 59 orang melayang, 175 lainnya luka-luka dalam aksi teror di sebuah mal kelas atas di ibukota Kenya, Nairobi. Lebih dari 10 pelaku bersenjata dari kelompok  Al-Shabaab -- yang berafiliasi dengan Al Qaeda -- sekonyong-konyong melepas tembakan membabi buta, dan menurut sumber, mereka juga menawan sekitar 30 orang.

Pada Minggu malam, tentara Kenya dengan waspada menyisir mal berlantai 5 tersebut. Sepanjang minggu, sekitar 1.000 orang berhasil lolos dan diselamatkan. Prioritas pemerintah setempat kini adalah menyelamatkan mereka yang disandera.

Sumber aparat keamanan, kepada CNN mengatakan, pasukan khusus Israel juga diterjunkan membantu tentara Kenya. "Pasukan Israel baru saja masuk dan membantu menyelamatkan sandera dan mereka yang terluka," kata sumber tersebut, Minggu (22/9/2013).

Diduga serangan Al-Shabaab ke kompleks pusat perbelanjaan milik Israel itu sebagai pembalasan atas intervensi militer Kenya ke Somalia.

Juru bicara Pemerintah Kenya,  Manoah Esipisu mengatakan, diduga ada 10-15 orang bersenjata yang melakukan penyerangan. "Kami tahu mereka ada di seberang gedung dan mengisolasi di diri di suatu tempat di dalam gedung.

Ini adalah teror paling mematikan yang pernah terjadi di Kenya, sejak Al Qaeda meledakkan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada 1998, menewaskan lebih dari 200 orang.

Penyerangan sengaja menargetkan lokasi akhir pekan favorit, di mana warga Kenya dan para ekspatriat berkumpul di mal kelas atas tersebut, untuk minum kopi susu, menonton film, atau belanja di sekitar 80 gerai yang ada di sana.

Al-Shabaab telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pesan di Twitter. Salah satunya menyatakan, "semua muslim" diminta keluar dari mal sebelum penyerangan.

Al - Shabaab bersumpah untuk tidak bernegosiasi dengan pemerintah Kenya ."Mujahidin masih kuat dalam # Westgate Mall dan masih memegang kendali, " tweet mereka Sabtu malam .
 
'Janda Putih'

Sekitar 10-15 orang bersenjata yang melakukan penyerangan diduga tak hanya terdiri dari para pria. Dilaporkan ada seorang perempuan, berkulit putih. Diduga dia adalah  Samantha Lewthwaite, 'janda putih' yang terkenal dari kelompok yang berafiliasi dengan Al-Shabaab.

"Segala informasi tak ada yang dikesampingkan," kata  jubir pemerintah Kenya, Manoah Esipisu, soal kebenaran informasi tersebut.

Suami Samantha, Germaine Lindsey, adalah salah satu pelaku bom bunuh diri di sistem transportasi di London pada tahun 2005. Jandanya, yang kelahiran Buckinghamshire jadi buronan pemerintah Kenya atas dugaan sebagai penyandang dana Al Shabaab.

Namun, analis terorisme CNN, Peter Bergen menampik dugaan itu. "Tak biasanya perempuan dilibatkan dalam operasi," kata dia. (Ein)