Sukses

Meski Masuk Penjara, Pesona Anas Diprediksi Tak Akan Surut

Pesona Anas Urbaningrum dinilai tidak akan surut walaupun menyandang status sebagai tersangka kasus Hambalang.

Anas Urbaningrum dinilai sebagai figur matang dalam organisasi dan dunia politik. Mantan ketua umum DPP Partai Demokrat itu mempunyai kekuatan yang sangat mengakar. Ia dikenal sebagai sosok hangat, sederhana, populis, dan sangat peduli kepada kader-kader partai dan juniornya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Toto Sugiarto. Toto memaparkan, walaupun Anas sudah menyandang status sebagai tersangka dalam proyek Hambalang, tak menyurutkan pesonanya sebagai tokoh politik yang mempunyai loyalis.

"Saya pastikan, meskipun Anas masuk dalam penjara, tapi gerakan politik yang dicanangkan pasti akan tetap berjalan. Penjara itu hanya bisa mengekang tubuh saja, bukan ide, akal, pikiran, dan gagasan," kata Toto di media center Bawaslu, Jakarta, Jumat (20/9/2013)..

Toto menilai, nama Anas semakin terdengar pascamendirikan ormas sosial-politik bernama Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Dalam deklarasi pada Minggu 15 September lalu, sejumlah tokoh dan elite politik turut hadir dalam acara tersebut.

Di antaranya mantan Ketua komisi III DPR RI I Gede Pasek Suardika, mantan komisioner KPU 2004-2009 Mulyana W Kusumah, dan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok.

Menurut Toto, figur Anas bersama loyalisnya dipandang sebagai ancaman potensial bagi Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Penilaian tersebut semakin menguat tatkala mantan Kepala Staf Territorial (Kaster) itu sangat reaktif dan berlebihan dalam merespons pendirian ormas bentukan Anas Urbaningrum.

Sikap berlebihan tersebut kian mencuat sambung Toto, saat DPP Partai Demokrat memberikan sanksi sekaligus pencopotan kepada tokoh politik internal partai yang turut hadir dalam acara tersebut.

"Saya rasa pemberian sanksi dan pemecatan kepada dua tokoh politik PD merupakan bentuk kehati-hatian partai Demokrat. Mereka dipecat karena dinilai tidak loyal dan berpotensi kuat mengganggu konsolidasi yang sedang dijalankan oleh Ketua Umum DPP PD yang juga presiden Republik Indonesia," ucap Toto. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini