Sukses

Jogja Menyala, Nyalakan Lilin untuk Indonesia

Komunitas sosial berskala regional yang berlatar belakang ingin mulai menyalakan lilin untuk mereka yang gelap gulita.

Citizen6, Yogyakarta: "saat kami sebagai perantau merenungi sebuah pesan tersirat dari apa yang bisa kami kembalikan untuk tempat asal kami dilahirkan, kami memulainya dengan hal kecil, yaitu mulai mengambil sikap dan mulai menyalakan lilin bagi mereka disana  yang sedang gelap gulita..."

Jogja Menyala merupakan komunitas sosial berskala regional yaitu bertempat di kota Yogyakarta. Berdiri pada Desember 2011, atas latar belakang ingin mulai menyalakan lilin untuk mereka yang gelap gulita. Lilin disini bukan sekedar lilin yang cepat habis ditelan malam, namun lilin yang kami buat tidak akan pernah habis, bahkan semakin menyala, dan ketahuilah bahwa  lilin tersebut ialah kumpulan buku-buku.



Kegiatan utama dari Jogja Menyala sebenarnya cukup sepele, yaitu mengumpulkan buku-buku (packing buku) yang masih layak pakai (lulus sortir), bisa berupa buku pelajaran atau sastra atau pengetahuan umum, untuk dikirimkan ke daerah penempatan Indonesia Mengajar yang berada dipelosok nusantara. Setidaknya komunitas ini pernah mendistribusikan buku ke Aceh Utara, Paser Kalimantan Timur, Musi Banyuasin, Bima NTB, Pulau Bawean, Lebak Banten, Tulang Bawang Lampung.  Buku-buku yang dikirimkan terus berlanjut disulap menjadi perpustakaan buku di daerah yang dituju, dengan penanggung jawab para pengajar muda yang sedang bertugas.

Selain packing buku, sejauh ini Jogja Menyala juga berperan aktif dalan kegiatan sosial atau publik lainnya. Seperti bakti sosial ke panti asuhan cacat ganda Sayap Ibu Yogyakarta, diskusi bersama alumni Indonesia Mengajar, turut serta dalam kegiatan roadshow Indonesia Mengajar Jogja, Forum Jogja Peduli dan Kelas Inspirasi, kunjungan ke perpustakaan masyarakat Maharani Kota Gedhe dan beberapa kali tampil di media massa seperti Jawa Pos, Adi TV, MQ FM dan RRI.

Sebenarnya visi utama komunitas ini, hanya ingin menyalakan dunia dengan membaca buku dan mengundang kaum muda untuk peduli terhadap mereka yang membutuhkan dengan menyumbangkan buku-buku nya. Alhasil, ternyata tidak sedikit juga kaum muda yang bergabung menjadi volunteer atau penyala Jogja yang ikut andil berperan bersama Jogja Menyala yaitu mencapai 100 orang. Basecamp kami pun yang terletak di Jalan Bumi Ijo PJKA 5 Yogyakarta, kami sulap menjadi perpustakaan kecil sekaligus tempat untuk berkumpul membangun semangat.

Hingga pada soal pendanaan komunitas, bukan berniat menutup bantuan dari perusahaan atau stakeholder inti yaitu Indonesia Menyala dan Indonesia Mengajar, kami pun mendanainya dengan iuran mandiri setiap gathering rutin 1 bulan 2 kali.

Mungkin masih cukup muda bagi komunitas Jogja Menyala untuk menyadarkan mereka yang sudah aman dan berlebih untuk turut serta menyalakan lilin untuk mereka yang gelap gulita. Namun setidaknya kami mulai dari diri pribadi kami yang semoga mampu menginspirasi kembali mereka yang masih terbuka hatinya untuk peduli terhadap pendidikan di Indonesia untuk membaca. (Rasyid Sidiq/Arn)

*Rasyid Sidiq adalah pewarta warga yang dapat dihubungi melalui Twitter @penyalajogja dan Facebook: Jogja Menyala.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini