Sukses

Pengacara Vanny Rossyane: Tuduhan Penjebakan Bukan untuk Polisi

"Vanny memang merasa dijebak, tapi penjebakan itu bukan ditujukan ke kepolisian. Ini yang harus dipahami," kata kuasa hukum Vanny, Windu.

Pengacara mantan kekasih bos narkoba Freddy Budiman, Vanny Rossyane, bersikeras penangkapan kliennya merupakan jebakan. Tapi, pernyataan jebakan itu bukan untuk kepolisian yang menangkapnya.

"Vanny memang merasa dijebak, tapi penjebakan itu bukan ditujukan ke kepolisian. Ini yang harus dipahami," kata kuasa hukum Vanny, Windu Wijaya saat dihubungi melalui telepon Liputan6.com di Jakarta, Kamis (19/9/2013).

Vanny ditangkap sedang mengonsumsi narkoba seorang diri di kamar 917, Hotel Mercure, Jakarta pada Senin 16 September 2013 sekitar pukul 19.00 WIB. Sedangkan teman prianya, Harun melarikan diri.

Windu menuturkan penjebakan terhadap Vanny diduga dilakukan Harun. Vanny saat itu tidak tahu ternyata sudah ada kamar yang dipesan. Lalu, lanjut Windu, kliennya diajak Harun masuk ke kamar setelah bertemu di lobi hotel.

Vanny pun diajak naik ke lantai 9 ke kamar 917. Percakapan hanya terjadi sebentar. Harun kemudian pamit ke bawah untuk menjemput salah seorang.

Tak lama kemudian penangkapan itu terjadi. "Nah, ini yang harus diungkap. Karena itu, kami minta polisi menangkap Harun untuk menjelaskan semuanya," imbuh Windu.

Dalam akun Twitternya, Kamis (19/9/2013), Vanny mengungkapkan Anggita Sari dan Freddy Budiman adalah orang di balik penangkapan dirinya. Vanny menyebut Anggita dan Freddy sebagai pihak yang merencanakan penjebakan dirinya.

"Dia (Anggita) dan Freddy ke Mabes (Polri) buat rencanakan penjebakan saya. Napi di sini semua cerita," beber Vanny melalui akun twitter @varodes. Hingga kini, Anggita Sari belum bisa dikonfirmasi soal jebakan ini. Pesan BlackBerry Messenger dan telepon Liputan6.com belum juga direspons.

Sementara, Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Brigjen Pol Arman Depari menegaskan penangkapan itu berdasarkan adanya laporan masyarakat. Jika Vanny merasa dijebak, ia mepsilakan menjelaskan penjebakan itu.

"Kalau merasa dijebak, jelaskan saja. Bagaimana penjebakannya, siapa yang menjebak, dan lain-lain. Silakan jelaskan," tandas Arman.  (Adi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.