Sukses

Jalan Alternatif Berujung Musibah

Sebagai kota berkembang, Tangerang mulai dipadati oleh banyak orang. Beberapa jalan utama mengalami kemacetan, termasuk jalur alternatif.

Citizen6, Tangerang: Tentu banyak orang lebih memilih jalan alternatif dibandingkan dengan jalan umum biasa. Hal ini dikarenakan jalur alternatif dirasa lebih cepat dan terhindar dari kemacetan. Namun ironisnya masih terdapat jalur yang pembangunannya tersendat bahkan menimbulkan masalah baru.

Kota Tangerang dapat dikatakan kota yang sedang berkembang, baik secara ekonomi maupun infrastruktur pembangunan. Sebagai kota berkembang, Tangerang mulai dipadati oleh banyak orang. Beberapa jalan utama mengalami kemacetan, termasuk jalur alternatif. Contohnya yang terjadi di Jalan Raya Puspitek.

"Jalan ini sudah hampir 1 tahun terhenti pembangunannya. Namun tersendat dan mengalami masalah baru," ungkap Dinas Perhubungan setempat.

Jalan ini menjadi akses kedua setelah Jalan Sawangan untuk menuju Bogor. Ironisnya, di tengah lajur ini berdiri tiang yang tidak teratur tanpa adanya pembatas jalan atau trotoar. Awalnya adanya pelebaran jalan namun belum dirampungkan dengan baik.

Namun banyak orang lebih memilih jalur ini karena dirasa lebih cepat. Banyak kendaraan besar melewati jalur ini termasuk truk-truk besar dan bus. Apalagi akses ini sedang dalam masa perbaikan. Perbaikan jalan juga terlihat terhenti dan kurang maksimal. Jalanan seperti ini akan dijumpai sepanjang 2 kilometer. Inilah yang mengundang kemacetan. (Rendy, Guido Caesar, Nikolaus Harbowo)

Rendy, Guido Caesar, Nikolaus Harbowo adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini