Sukses

Tentara Korsel Tembak Mati Pria yang Nekat Berenang ke Korut

Aparat militer melepas tembakan setelah pria itu melompat ke Sungai Imjin, mengabaikan peringatan.

Tentara Korea Selatan menembak mati seorang pria yang nekat mencoba berenang mengarungi sungai di tapal batas dengan Korea Utara. Dekat dengan Taman Peringatan Imjingak, situs wisata di sepanjang zona demiliterisasi antara Korsel dan Korut.

Aparat militer melepas tembakan setelah pria itu melompat ke Sungai Imjin, mengabaikan peringatan untuk berhenti yang diserukan berulang kali.

Meski berdekatan, hubungan dua negeri berjiran itu nyaris selalu tegang. Dua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik dalam Perang Korea 1950-1953 dihentikan lewat gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Seperti dimuat BBC, 16 September 2013, ribuan pembelot Korut tinggal dan hidup di Korsel, namun hanya sedikit yang mencoba pulang. Apalagi di siang bolong.

Insiden penembakan terjadi bertepatan dengan kembalinya pekerja Korsel ke kawasan industri Kaesong di Korut -- 5 bulan setelah pekerjaan di sana dihentikan di tengah ketegangan politik.

Pria tersebut ditemukan para penjaga dekat perbatasan di sebelah barat, di Paju -- wilayah utara Seoul sekitar pukul 14.20 waktu setempat.

"Tentara menembakkan tembakan peringatan dan memerintahkannya kembali ke Selatan. Saat ia tak memenuhi perintah dan melompat ke sungai, ia ditembak mati oleh seorang kopral," kata pejabat militer Korsel kepada kantor berita Yonhap.

Sementara pejabat Departemen Pertahanan mengatakan, pria yang nekat tersebut memiliki paspor Korsel, dengan identitas Nam Young-ho. Ia diketahui pernah dideportasi dari Jepang Juni lalu.

Sebaliknya, Jumat lalu terungkap seorang pria Korsel yang diculik pihak Korut 41 tahun lalu berhasil lari dari Korut dan pulang ke kampung halamannya.

Jeon Wook-pyo, kini 68 tahun, adalah salah satu dari 25 awak dari dua kapal yang ditangkap Korut di Laut Kuning pada tahun 1972. Ia berhasil kabur melalui negara ketiga yang tak diungkap. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini