Sukses

SBY Terganggu Suara Demonstran

Orasi-orasi yang terdengar lantang itu membuat Presiden SBY memulai rapat dengan mengkritisi cara-cara berunjuk rasa.

Suara demonstran yang diteriakkan melalui pengeras suara dari depan Istana Merdeka ternyata mengusik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Orasi-orasi yang terdengar lantang itu membuat Presiden SBY memulai rapat dengan mengkritisi cara-cara berunjuk rasa yang selama ini digunakan.

"Kadang-kadang luar biasa, sampai radius 2-3-4 kilo (meter) masih terdengar," kata Presiden SBY saat membuka rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pemerintah di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/9/2013).

Presiden berharap unjuk rasa tidak mengganggu aktivitas orang. "Unjuk rasa bagus untuk saling kontrol tapi dipastikan tidak mengganggu pihak-pihak yang juga harus terus menerus bekerja," ujar Presiden.

Kendati demikian, urusan suara kencang para demonstran ini tak dianggap masalah besar oleh Presiden. "Cuma urusan loudspeaker ini," ujarnya.

Rapat di Kantor Presiden hari ini digelar terlambat dari jadwal semula, yaitu pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 14.30 WIB, Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono terlihat berjalan dari Istana Negara menuju Kantor Presiden.

Jarak antara tangga Istana Negara dan Kantor Presiden sekitar 100 meter. Selama berjalan kaki menuju Kantor Presiden itu, suara demonstran yang tengah berorasi sangat jelas terdengar, termasuk oleh Presiden SBY, Wapres Boediono maupun sejumlah menteri yang mendampingi.

Ini memang bukan kali pertama. Setiap kali ada kelompok massa menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka, suara mereka selalu terdengar sampai ke Kantor Presiden yang berada di samping kiri antara Istana Merdeka dan Istana Negara.

Entah karena ingin menunggu unjuk rasa selesai, rapat konsultasi kali ini ternyata berlangsung cukup lama. Hingga berita ini diturunkan, para menteri dan pimpinan DPR belum keluar. "Bapak Presiden dan tamu sedang santap sore," ujar seorang petugas Kantor Presiden. Mungkin ini santap sore sekaligus menunggu unjuk rasa selesai dan dan jalanan kembali lengang. (Ado/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini